Jelang Ramadan 2023, Simak Tips Membuat Menu Sehat untuk Buka Puasa

Health, Lifestyle
op 10 Cookpad Authors

Anjanesia.com – Memasak merupakan salah satu cara untuk mengendalikan makanan yang dihidangkan untuk keluarga tercukupi dari sisi nilai gizi. Membatasi asupan gula, garam, lemak misalnya, diyakini dapat mencegah beragam penyakit tidak menular. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menunjukkan bahwa 28% masyarakat Indonesia mengonsumsi gula, garam, lemak (GGL) melebihi batas yang dianjurkan. 

Momen Ramadan diyakini sebagai waktu yang tepat untuk menghidangkan masakan lezat juga bergizi bagi keluarga, termasuk membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak. Survei yang dilakukan Cookpad terhadap sekira 600an anggota menemukan ada 63 persen responden yang berniat untuk masak setiap hari selama Ramadan. 

“34 persen tertarik dengan mencoba resep masakan sehat dan ada lebih dari 44 persen mencoba menghindari atau mengurangi masakan bersantan atau gorengan untuk menjalani Ramadan yang lebih sehat. Hal ini sejalan dengan misi Cookpad untuk memilih memasak sebagai kunci hidup yang lebih sehat dan bahagia,” kata Soegianto, CEO Cookpad Indonesia dalam temu media menandai Cookpad Appreciation Day 2023 di Jakarta, baru-baru ini.

Buka puasa tak melulu harus menyantap berbagai sajian gorengan atau minuman yang terlalu manis. Menjelang Ramadan 2023, ada pula beragam opsi menu sehat yang bisa dimasak dan dikonsumsi.

Perhatikan Nutrisi

Terkait menu sehat untuk buka puasa, Chef Desi Trisnawati menjelaskan bahwa penting untuk memerhatikan nutrisi. Pemenang Masterchef Indonesia Season 2 melanjutkan nutrisi saat ini belum menjadi sorotan utama di masyarakat.

“Saya pikir kita mesti paham bahwa ketika mau buka puasa ataupun makan pada umumnya, bahwa yang kita makan itu poin yang paling penting adalah nutrisi yang masuk. Banyak orang makan mereka tidak paham banget tentang nutrisi yang masuk,” jelas Desi.

Desi mengatakan baik hasil survei yang menyebut 34 persen orang menghindari gorengan. “Karena mereka mulai paham gaya hidup sehat itu sangat penting, salah satunya nutrisi. Dengan mengetahui nutrisi, kita bisa secara common sense mengombinasi. Knowledge-nya dapat tentang nutrisi kemudian tinggal diaplikasikan,” tuturnya.

Hal lain yang tidak kalah penting adalah menyeimbangkan sajian agar tetap sehat, terutama selama Ramadan, yang identik buka puasa dengan sajian manis dan gorengan. Chef legendaris Sisca Soewitomo menerangkan perlunya untuk mengendalikan santapan untuk buka puasa.

“Untuk menghindari gula itu kita tidak memakai semanis mungkin, hanya sekadar ada rasa manis dan tidak setiap hari. Kita buat bisa diseling dengan buah saja atau ada kolak dengan buah,” kata Sisca.

Sementara, Desi mengatakan bahwa kebutuhan untuk makanan manis sesudah berpuasa cukup tinggi karena kadar gula dalam tubuh rendah saat puasa. “Mesti dinaikkan (kadar gula) supaya tidak lemas, tapi kata manis gula itu kan tidak berarti gula pasir,” ungkapnya.

Desi menambahkan, “Manis tidak berarti gula, bisa ada di buah-buahan, itu bisa jadi pilihan karena saat ini diabetes bukan hanya pada anak tapi orang tua juga sangat tinggi. Jadi mungkin disarankan memilih manis natural atau gula natural yang dikonsumsi sesudah buka puasa.”

Ia percaya untuk terus menerapkan pola hidup sehat memerlukan proses. “Karena kenapa orang makan manis sudah terpola dari dulu gaya hidup makan manis, rantai ini kalai tidak diputus akan tetap seperti itu. Kita memulai memutus rantai itu dengan memilih makan yang sehat mulai dari rumah, memilih gula yang sehat daripada gula pasir mending gula aren. Itu yang bisa dipertimbangkan,” ujar Desi.

Kemudian Soegianto menimpali, “Ketika orang memilih memasak mereka mengontrol, sebenarnya itu kenapa kita pakai kata pilih karena pilih itu kata yang kuat ada kemauan, banyak orang aku terpaksa masak dengan apa adanya.”

Dia menambahkan, memasak adalah momen kehangatan keluarga. Selain menyehatkan, memasak hidangan di rumah juga menciptakan kedekatan emosional di antara anggota keluarga.

Terkait Ramadan, Cookpad berbagi tips sambut ibadah puasa bagi umat muslim ini, yaitu:

  1. Merencanakan menu, tujuannya untuk menghemat waktu dan mengelola asupan karbohidrat, protein, dan sayuran harian.
  2. Hidrasi sebelum makan. Sebelum Anda berbuka puasa, pastikan untuk minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi.
  3. Atur konsumsi makanan tinggi lemak, natrium, dan gula. Alih-alih menyiapkan makanan yang digoreng, cobalah memanggang, mengukus, dan merebus.
  4. Kurangi penggunaan garam dan gula untuk membumbui makanan dan menambahnya dengan bumbu dan rempah-rempah.
  5. Nikmati bersantap jangan terburu-buru. Berbuka puasa dengan makan terlalu banyak sekaligus, terlalu cepat, bisa menyebabkan gangguan pencernaan dan masalah lambung lainnya. Perlahan makan porsi kecil adalah cara terbaik untuk mencegah penambahan berat badan dan lebih baik untuk kesehatan Anda secara keseluruhan.
  6. Memasak bersama keluarga, Selain menyehatkan, memilih memasak juga menciptakan kedekatan emosional antar anggota keluarga.

Soegianto menambahkan, Cookpad Indonesia juga akan mengadakan rangkaian acara seperti tantangan membuat takjil unik, kelas membuat hadiah Ramadan, dan juga kelas mengenalkan puasa kepada anak bersama pakar.

Apresiasi 10 Penulis Cookpad

Cookpad Indonesia kini memiliki lebih dari 10 juta pengguna di seluruh Indonesia yang telah menerbitkan 2,5 juta resep. Penulis Teratas—penulis resep terbanyak yang menginspirasi pengguna dari Sabang hingga Merauke — merupakan ujung tombak platform Cookpad berbasis komunitas. 

“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para penulis yang diwakili oleh Top 10 Cookpad Authors yang terus menginspirasi kami untuk memilih memasak,” kata Soegianto.

10 penulis yang menerima penghargaan di Cookpad Appreciation Day 2023 adalah Devina Hermawan, Ati Agus Sapto, Ihda Hajar, Desmawati Kuretangin, Monica Novara, Shinta, Rini Dwi Astuti, Desfita Rozzen, Clarissa’s Kitchen, dan Frielingga.

Untuk diketahui, Cookpad adalah platform berbagi resep dan komunitas memasak global online. Ini adalah sumber inspirasi harian untuk masakan sehari-hari, berkat kontribusi komunitas kami yang bersemangat, menyatukan siapa saja yang ingin tahu atau ingin belajar tentang memasak dalam lingkungan yang positif, menyenangkan, dan konstruktif, dan semua orang bisa berpartisipasi.

Didirikan di Jepang pada 1997, Cookpad kini tersedia di lebih dari 70 negara dan lebih dari 30 bahasa, melalui aplikasi seluler dan web. Saat ini, rata-rata 100 juta orang menggunakan Cookpad setiap bulan secara global. (Anj)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *