Unjuk  Karya, 7 Mahasiswa Iswi Fashion Academy Berangkat Ke Thailand Fashion Week Spring – Summer 2023

Fashion
Ilustrasi thailand fashion week

Anjanesia.com – Tujuh mahasiswa semester tiga dari ISWI Fashion Academy turut berpartisipasi di Thailand Fashion Week Spring-Summer ’23 di Bangkok pada 29-30 November 2022. Tujuh mahasiswa tersebut adalah Syarifah Nadhila, Natania Laurens, Nadia Veronica, Fidela Azalia, Mayna Isniati, Julia Alfarzca, dan juga Prajna Ayu Majedah.

Dalam pagelaran tersebut, mereka akan berkolaborasi dengan brand lokal seperti Rumah Ampiek dan juga Ida Wachyuni untuk mengisi 2 slot yang diambil di Thailand Fashion Week 2023. 

“Anak-anak ini harus menjajal dunia fashion show Internasional agar mereka juga punya bayangan bagaimana pasar dunia dan dengan begitu, karya yang dibuat menjadi lebih berkualitas tanpa meninggalkan identitas brand dan juga DNA Indonesia-nya,” kata Lenny Agustin selaku dosen ISWI, yang juga merupakan profesional desainer di Jakarta, beberapa waktu lalu. 

Satu bulan persiapan yang dilakukan untuk menyajikan koleksi young and edgy dengan sentuhan keindahan Indonesia. “Kita ke Thailand bawakan 20 looks. Jadi kita kolaborasi. 10 look kolaborasi dengan Ibu Ida Wachyuni, dan 10 look lagi, kita kolaborasi dengan Rumah Ampiek. Jadi kita merealisasikan ide-ide beliau sampai kita bisa bikin satu persatu busana,” kata Prajna Ayu Majedah yang biasa disapa Dena itu. 

Burung Enggang

ISWI Fashion Academy x Ida Wachyuni akan membawa koleksi bertema Burung Enggang dari Kalimantan Tengah sebagai ikon dari koleksi ini dengan harapan bahwa budaya Indonesia dapat dilihat dan dinikmati di tingkat internasional.

Koleksi ini terinspirasi dari filosofi burung enggang asal pedalaman Kalimantan tengah yang bermakna sebagai satu tanda kedekatan masyarakat Indonesia dengan alam sekitarnya.

Menururut Dena, ada satu momen yang benar-benar memorable untuk dirinya dan keenam temannya saat menyelesaikan 10 looks kolaborasi ISWI Fashion  Academy X Ida Wachyuni. “Kami tidak tidur 29 jam untuk menyelesaikan 10 looks itu. Bukan sesuatu yang mudah, tapi kami bangga akan hasil akhirnya,” kata salah satu dari 7 mahasiswi yang akan mengikuti Thailand Fashion Week Spring-Summer 2023 itu.

Dalam proses mendesain koleksi kolaborasi, hal paling menantang adalah saat harus membuat bentuk Burung Enggang dari Kalimantan Tengah yang menjadi ikon koleksi tersebut.
“Pembuatan embroidery burungnya itu handmade alias dibuat oleh tangan. Beberapa potongan item lainnya pun dikerjakan dengan tangan langsung. Jadi, bisa dibilang ini tuh koleksi semi couture,” kata Dena, sapaan akrab Prajna Ayu.

Koleksi Burung Enggang itu sendiri punya makna di baliknya. Menurut Ida Wachyuni yang merupakan otak di balik tema tersebut, Burung Enggang diibaratkan sebagai harapan bahwa budaya Indonesia dapat dilihat dan dinikmati di tingkat Internasional.

“Koleksi ini terinspirasi dari filosofi Burung Enggang asal pedalaman Kalimantan Tengah yang bermakna sebagai satu tanda kedekatan masyarakat Indonesia dengan alam sekitarnya,” tutur wanita yang biasa disapa Yuni itu. 

Ada satu desain koleksi yang memperlihatkan embroidery seperti sayap burung merangkul dari belakang. Koleksi yang dihadirkan punya gaya elegan klasik, dengan garis busana yang sederhana, tapi tekniknya detail, terdiri dari celana, dress, dan jubah. Tapi yang menariknya, identitas Indonesia tetap ditonjolkan lewat embroidery burung dan permainan aksesori sayap burung. 

Gemulai

Selain itu, ketujuh mahasiswi tersebut berkolaborasi dengan Rumah Ampiek , yaitu salah satu penggiat atau pelopor batik Balikpapan. Untuk koleksi kolaborasi keduanya, para desainer muda ini lebih berkreasi dengan material yang sudah disediakan pihak kolaborator dalam hal ini oleh Owner Rumah Ampiek, Emi Alaydrus. 

“Ya, kami sediakan material untuk para mahasiswi ISWI untuk kemudian dikreasikan sesuai dengan ide muda mereka. Kami hanya memberikan tema utama, namun pengembangan dilakukan oleh para mahasiswi. Hasil akhirnya, saya amat bangga dengan buah tangan para mahasiswi ini. Mereka berhasil merealisasikan ide yang ada di kepala saya, bahkan melebihi ekspektasi saya. Luar biasa,” kata Emi. 

Pada koleksi ini Rumah Ampiek membawakan Batik Balikpapan sebagai ikon dari koleksi ini dengan harapan kaum muda akan lebih mengenal dan mencintai budaya nusantara yang beragam. Koleksi yang bertemakan Gemulai, terinspirasi dari sirip dan ekor ikan Cupang, bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayah nya, ekor ikan cupang yang seperti melangsai terbawa arus air menjadikannya inspirasi koleksi Rumah Ampiek. 

Desain yang sederhana dengan detail plisket, tetapi menggunakan bahan bermotif batik Balikpapan menjadikan desain ini terlihat kuat dan berani. Dena mengatakan bahwa mereka bertujuh mendesain dari nol sampai jadi produk fashion. 

Sedangkan ide dasarnya berasal dari Ida Wachyuni dan juga Rumah Ampiek, sesuai dengan tema masing-masing.

Sehingga proses pengerjaan selama 1 bulan itu bisa diselesaikan dengan tepat waktu, dan siap dipamerkan pada peragaan busana Thailand Fashion Week 2023. (Anj)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *