Starbucks Creative Youth Entrepreneurship Program Wujudkan Ide Bisnis Wirausahawan Muda
Lifestyle
Anjanesia.com – Starbucks Indonesia berkolaborasi dengan Prestasi Junior Indonesia (PJI) menggelar program kompetisi Starbucks Creative Youth Entrepreneurship Program (SCYEP).
Starbucks Indonesia bekerjasama dengan Prestasi Junior Indonesia (PJI), pada hari Jumat (17 Februari 2023) telah sukses menggelar ajang kompetisi final Starbucks Creative Youth Entrepreneurship Program (SCYEP).
Berlangsung di Perpustakaan Nasional Indonesia, Jakarta, ajang ini diikuti oleh 140 siswa SMA dan SMK di enam kota di Indonesia yakni Bandung, Denpasar, Jakarta, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta.
Para finalis kemudian mempresentasikan ide bisnis terbaiknya untuk mendapatkan tempat ke kompetisi tingkat nasional yang akan berlangsung di bulan Maret 2023. Ada 6 perwakilan sekolah yang unjuk kebolehan di final SCYEP hari itu.
Masing-masing menyuguhkan ide bisnis yang telah dijalankan secara mandiri, seperti SMAN 16 Surabaya dengan perusahaan yang dibangun para siswa (student company) bernama Adhinata SC, dengan bisnis Torredu, permainan edukasi yang terbuat dari daur ulang limbah tutup botol plastik. Lalu, SMA Karangturi Semarang (nama perusahaan Kolibrates SC) dengan bisnis Clay-fee, yakni alat makan dari limbah olahan kopi, SMAN 3 Yogyakarta (nama perusahaan RedLotus SC) dengan bisnis minuman Nge-Wedhang, SMKN 27 Jakarta (perusahaan Marune SC) dengan bisnis Samara Reed Diffuser, SMAN 2 Denpasar (perusahaan Thera SC) dengan bisnis tumbler inovatif untuk membantu mempromosikan hidden-gem pariwisata di Bali melalui fitur qr code, serta SMAN 11 Bandung (perusahaan Elgoth SC) dengan bisnis Raegols, reminder board yang terbuat dari kayu ramah lingkungan.

SCYEP merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Starbucks Indonesia dalam memberdayakan generasi muda.
Dituturkan Liryawati, Chief Marketing Officer PT Sari Coffee Indonesia, program ini memberikan kesempatan bagi siswa SMA atau SMK untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan praktis yang diperlukan untuk mewujudkan ide bisnis.
“Program ini juga merupakan salah satu komitmen Starbucks untuk giving back to community. Kami bekali mereka untuk masa depan, kami didik mereka dari awal. Dengan demikian, mereka dapat terinspirasi,” katanya di sela-sela final SCYEP, yang digelar Februari ini.
Menurut Liryawaty, Sekitar 50 persen penduduk Indonesia adalah youngsters, dan masa depan Indonesia terletak di tangan generasi muda ini. “Lewat program ini, kita ingin membekali mereka dengan skill, tips dan trik, maupun strategi bertahan hidup (life survival) di masa depan. Sebab, kompetisi untuk usaha atau bekerja di masa depan sangat ketat. Jadi kita mau mendidik mereka dari awal melalui pengalaman langsung dari ahlinya. Dengan harapan, anak-anak muda ini bisa memulai usaha mereka dari awal dan bisa segera mempersiapkan masa depan mereka,” ujar Liryawati,
Program ini juga telah memberikan manfaat kepada lebih dari 2.300 siswa dan melibatkan lebih dari 1.200 partner Starbucks (karyawan) sebagai sukarelawan sejak dimulai pada tahun 2019.
Pada periode 2022-2023, inisiatif SCYEP menggunakan modul kewirausahaan yang dikembangkan oleh Junior Achievement (JA) Worldwide, dibantu oleh partner Starbucks yang dengan semangat memberikan bimbingan kepada mahasiswa, baik secara tatap muka maupun daring. Kali ini, program tersebut telah dimulai sejak September 2022 di enam kota dan melibatkan 182 partner Starbucks sebagai sukarelawan dan 140 pelajar.
Siap Kerja
Program SCYEP 2023 juga digelar untuk membina wirausahawan muda Indonesia dan mendukung Program Pengembangan Kewirausahaan Nasional Pemerintah Indonesia. Selain itu, program ini juga berupaya untuk mempromosikan kewirausahaan sebagai pilihan pekerjaan potensial bagi generasi muda.
Dipaparkan Robert Gardiner, Co-Founder and Academic Advisor for Prestasi Junior Indonesia, tahun ini merupakan tahun ke-4 penyelenggaraan. Tujuan dari program ini membuat generasi Indonesia lebih pintar, percaya diri, dan lebih siap masuk dunia kerja.
“Bahkan, program ini sudah menjadi kurikulum di kelas 10 di sekolah Karangturi Semarang dan SMA 3 Yogyakarta,” tandas Robert.



Program ini bertujuan untuk memungkinkan siswa untuk membentuk perusahaan nyata dan menemukan secara langsung bagaimana sebuah perusahaan berfungsi.
“SCYEP memfasilitasi siswa SMA dan SMK untuk mengasah kemampuan wirausaha melalui pengalaman langsung mengoperasikan usaha mikro secara mandiri di sekolah. Para siswa diberdayakan untuk memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah di masyarakat serta mengoptimalkan teknologi digital dalam operasional dan strategi bisnis mereka,” ujar Robert.
Ia menambahkan, “Pada awal program, mereka mendapat pelatihan dari beberapa profesional bisnis. Selama periode program, partner Starbucks juga terlibat aktif dalam membantu berbagi pengalaman dan inspirasi.”
Untuk ke depannya, program mencetak wirausahawan muda ini tak berhenti sampai di sini. Diterangkan oleh Robert, untuk tahun depan Prestasi Junior Indonesia akan berencana menjangkau sekolah-sekolah di Indonesia Timur seperti Jayapura.
Robert mengatakan, “Jadi kita tidak hanya sebatas sekolah-sekolah di pulau Jawa dan Bali saja. Rencananya ada 12 kota yang akan kami sambangi tahun depan.” (Anj)