Program SisBerdaya 2024 Rangkul Pengusaha Perempuan Disabilitas

Economy, Lifestyle, Woman
SisBerdaya 2024

Anjanesia.com – Layanan keuangan digital DANA bersama Ant International kembali menyelenggarakan program kewirausahaan bertajuk SisBerdaya di tahun 2024 ini. Sukses dengan program yang sama di tahun 2023 lalu, DANA tak ingin berhenti untuk terus memberdayakan pelaku UMKM perempuan di Indonesia.

SisBerdaya menyasar dua kategori UMKM, yaitu kategori ultra mikro untuk usaha yang memiliki pendapatan bulanan 1 juta hingga 10 juta rupiah dan memiliki 0 – 3 karyawan, dan kategori mikro untuk usaha dengan pendapatan bulanan 10 juta hingga 30 juta rupiah dan karyawan berjumlah 4 – 10 orang. 

SisBerdaya 2024 resmi diluncurkan pada Selasa (6/8) dengan tema Waktunya Pengusaha Perempuan Bisa Mendunia. Program ini merupakan inisiatif DANA dan Ant International untuk mendukung kiprah wirausaha perempuan pada kategori UMKM mikro dan ultra-mikro agar lebih berdaya melalui sederet pelatihan. Program ini akan membantu perempuan pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis dan keterampilan digital yang sesuai dengan industri di era modern. Terlebih, perempuan juga dinilai berperan penting dalam roda perekonomian Indonesia.

“Kami melihat pelaku UMKM perempuan sangat perlu diperkuat kapasitasnya agar tetap relevan menghadapi perkembangan zaman dan teknologi yang terus berlangsung. Apalagi perempuan memainkan peran signifikan dalam sektor ekonomi Indonesia, sehingga perempuan harus diberdayakan, salah satunya lewat program SisBerdaya,” ujar Director of Public Policy and Business Development, Indonesia at Ant International, Noudhy Valdryno saat perbincangan SisBerdaya 2024 di Habitate Jakarta, pada Selasa (6/8).

Hal ini Ini didukung dengan survei yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menunjukkan bahwa 64 persen UMKM di Indonesia ternyata dikelola oleh perempuan. Karenanya, DANA melihat adanya potensi besar menuju kesuksesan apabila para pengusaha perempuan diberikan literasi yang tepat lewat program SisBerdaya.

Program unggulan DANA ini juga hadir lebih inklusif di edisi keduanya dengan menerima pelaku usaha perempuan disabilitas sebagai peserta. Olavina Harahap, Director of Communication DANA Indonesia, mengungkapkan bahwa SisBerdaya resmi menambah kategori baru bernama DisBerdaya yang diperuntukan bagi pelaku usaha perempuan disabilitas. SisBerdaya bekerja sama dengan organisasi Perempuan Tangguh Indonesia dan Himpunan Perempuan Disabilitas Indonesia untuk mengkurasi pelaku UMKM terbaik yang akan diberikan pelatihan.

“Disabilitas berdaya merupakan bentuk komitmen kami untuk mendukung perkembangan UMKM dengan asas inklusivitas dan inovatif tanpa terkecuali. Program ini akan membantu meningkatkan kapabilitas wirausaha perempuan secara inklusif sehingga mereka dapat mewujudkan kemandirian ekonomi,” tutur Olavina.

Sebanyak 50 UMKM yang dijalankan oleh perempuan disabilitas akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan lewat program DisBerdaya. Nantinya, lima UMKM terpilih akan dinobatkan sebagai pemenang dalam kategori ini.

Kurikulum SisBerdaya 2024

Program SisBerdaya bisa diikuti oleh semua pengusaha perempuan di Indonesia yang punya tujuan untuk maju. Pendaftaran SisBerdaya sudah dibuka sejak 29 Juni dan akan ditutup pada 21 Agustus 2024 mendatang. Pelaku UMKM mikro dan ultra-mikro bisa mendaftarkan diri mereka dengan mudah lewat aplikasi DANA.

SisBerdaya 2024 juga menawarkan pelatihan yang lebih komprehensif dengan kurikulum baru yang berbeda dengan tahun sebelumnya. Olavina menyebut bahwa ada empat pilar penting dalam pelatihan SisBerdaya edisi kedua, yakni Capacity Building, Mentoring, Business, dan Competition.

“Tahun lalu kita hanya fokus di capacity building, tapi tahun ini akan ada materi mentoring hingga networking yang akan membawa perspektif baru dan menyiapkan pengusaha perempuan bersaing secara global,” tutur Olavina.

Program SisBerdaya nantinya akan berlangsung selama tiga bulan, mencakup pemberian materi secara online dan offline, hingga kompetisi. Materi yang akan diberikan seperti, pelatihan pengelolaan keuangan, manfaat pembayaran digital, kanvas model bisnis, manajemen sumber daya manusia, dasar-dasar hukum dalam berbisnis, dan masih banyak lagi. Di malam final, para peserta terpilih berkesempatan untuk mempresentasikan ide bisnis mereka untuk mendapatkan tambahan modal usaha dari SisBerdaya.

SisBerdaya 2024

Noudhy Valdryno, Director of Public Policy and Business Development, Indonesia at Ant International, mengungkapkan, “SisBerdaya merupakan salah satu bentuk apresiasi untuk semangat kewirausahaan perempuan, serta mendukung mereka baik secara finansial maupun kapasitas bisnisnya. Melalui tiga aspek yaitu, akses pembiayaan, adaptasi terhadap layanan digital, dan kemampuan manajemen bisnis secara profesional, Ant International bertujuan untuk mengurangi hambatan bagi semua pemilik bisnis dan memberdayakan mereka untuk melakukan digitalisasi dan mencapai pertumbuhan, sekaligus menstimulasi perekonomian lokal.”

Noudhy mengatakan, “Kami optimistis SisBerdaya mampu menjadi penggerak untuk memperluas peluang bagi perempuan dan pengusaha penyandang disabilitas untuk tumbuh, dan mampu mencapai potensi penuh mereka untuk bersaing dalam skala global.”

Irene Heniwati, Deputi Direktur Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen (DUPK Bank Indonesia) mengatakan, “Pada pilar Pemberdayaan Ekonomi Bank Indonesia mendorong pemberdayaan perempuan melalui pengembangan ekonomi dan keuangan inklusif berbasis Kelompok Subsisten. Program tersebut sebagian besar menyasar kelompok usaha perempuan pada segmen ultra mikro dan mikro. Pada pilar Perluasan Akses dan Literasi Keuangan, Bank Indonesia meningkatkan akselerasi digital pada layanan keuangan digital melalui perluasan QRIS, edukasi layanan keuangan digital (DFS) dan perlindungan konsumen.”

Tentunya, seluruh program dan kebijakan senantiasa disinergikan dengan berbagai pihak, diantaranya DNKI. Melalui program SisBerdaya, DANA telah menginisiasi suatu program yang berkelanjutan dan inklusif untuk perempuan dan penyandang disabilitas yang dapat mendukung pencapaian literasi dan keuangan inklusif ke depannya.”

Edwin Nurhadi, Direktur Inklusi Keuangan OJK, mengatakan“Kami akan terus bekerjasama dengan mitra strategis seperti DANA dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Kami juga akan terus berkolaborasi dalam meningkatkan kapasitas bisnis UMKM melalui akses pembiayaan serta pelatihan-pelatihan yang bisa dimanfaatkan langsung guna memberdayakan UMKM teman-teman disabilitas.”

Program SisBerdaya dan DisBerdaya diharapkan dapat berperan serta dalam menjamin inklusivitas dan kesetaraan kesempatan bagi seluruh peserta, dalam meningkatkan kapasitas usahanya di masa depan. (Anj)