Anjanesia.com – Selama lebih dari 50 tahun, The Palace Jeweler yang diakui sebagai “The National Jeweler” sudah banyak menghadirkan koleksi perhiasan emas hingga berlian. Pada tahun 2024 ini, The Palace Jeweler merilis buku Nusantara yang mengangkat tema “Perjalanan Menembus Rentang Masa” sebagai campaign Nusantara untuk koleksinya bersama Samuel Wattimena yang diinisiasikan semenjak tahun 2015 dan akhirnya diluncurkan pada tahun 2017.
Buku ini merupakan buah dari kolaborasi panjang antara The Palace Jeweler dengan maestro fashion ternama Samuel Wattimena dalam melestarikan dan mengangkat keindahan warisan budaya Indonesia melalui perhiasan. Kolaborasi antara The Palace Jeweler dan Samuel Wattimena ini bukan pertama kalinya. Sebelumnya, mereka juga telah berkolaborasi dengan meluncurkan koleksi perhiasan bertajuk ‘Nusantara’.
Kolaborasi antara The Palace Jeweler dan Samuel Wattimena ini juga menjadi bentuk komitmen untuk industri perhiasan Indonesia sekaligus pemberdayaan untuk insan-insan kreatif yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Komitmen tersebut juga terus berjalan secara konsisten melalui proses riset yang panjang, serta menghasilkan karya perhiasan yang terinspirasi dari siluet-siluet perhiasan kuno dan diadaptasikan menjadi suatu karya perhiasan yang modern serta relevan dengan tren dari masa ke masa. Ini juga didukung dengan inovasi teknologi serta inovasi desain yang dimiliki oleh The Palace Jeweler.
Buku Nusantara pun di tiap halamannya menyoroti proses kreatif di balik setiap desain koleksi perhiasan ‘Nusantara’ dengan menggabungkan estetika tradisional, ada sentuhan modern-nya, dan koleksi ‘Nusantara ini berhasil menginspirasi banyak orang serta diharapkan menjadi ikon perhiasan Indonesia ke depannya.
Buku Nusantara tidak hanya menggambarkan berbagai jenis perhiasan dari koleksi Nusantara, tetapi juga mengisahkan perjalanan inspiratif para perempuan Indonesia yang telah memberikan kontribusi dalam berbagai bidang. Dengan karya ini, The Palace Jeweler dan Samuel Wattimena ingin mendorong masyarakat untuk lebih menghargai kekayaan budaya Indonesia serta peran krusial perempuan dalam kemajuan bangsa.
Buku ini juga menampilkan keindahan dan keberagaman perhiasan Nusantara yang dikenakan oleh perempuan-perempuan inspiratif, mengirimkan pesan bahwa perhiasan yang diambil dari siluet-siluet kuno Indonesia dapat dipresentasikan secara modern dan relevan oleh 21 perempuan dari berbagai profesi dan selera gaya.
Acara perilisan, pameran, dan konferensi pers untuk buku Nusantara di hari Kamis, 8 Agustus 2024 lalu dihadiri oleh Jelita Setifa selaku General Manager The Palace Jeweler, Samuel Wattimena selaku perancang busana dan kolaborator dari koleksi perhiasan Nusantara serta buku Nusantara, Ni Made Ayu Marthini selaku Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI), dan Andien Aisyah serta Putri Tanjung sebagai perwakilan dari 21 perempuan Inspiratif yang kisah dan profilnya tersemat di dalam buku Nusantara.
Menurut Jelita Setifa, General Manager The Palace, perilisan buku Nusantara merupakan sebuah perjalanan panjang hampir 10 tahun The Palace bekerjasama dengan Samuel Wattimena. “Hanya dari tiga konsep perhiasan ‘Nusantara’ yakni Nusa, Anta, dan Tara, yang membuat kami bisa terus bertahan dan berinovasi dari waktu ke waktu,” ujar Jelita di acara Peluncuran Buku Nusantara di Fairmont Jakarta beberapa waktu lalu.
Jelita mengungkapkan bahwa melalui buku Nusantara, kolaborasi The Palace Jeweler dan Samuel Wattimena ini, mereka ingin membagikan cerita-cerita pelestarian perhiasan Nusantara serta cerita perempuan-perempuan inspiratif Indonesia, sebuah perjalanan menembus rentang masa, demi melestarikan perhiasan juga budaya Indonesia.
“The Palace Jeweler sendiri merupakan sebuah brand yang selalu konsisten dalam berinovasi, baik dalam ranah pengembangan konsep serta bisnis ritel yang semakin efisien dan mutakhir, hingga dalam desain-desain serta material perhiasan yang semakin mengedepankan keterlengkapan, keterjangkauan, serta keterjaminan sesuai dengan konsep kami yang adalah 3T, Therlengkap, Therjangkau, Therjamin. Buku Nusantara ini juga merangkum kiprah The Palace Jeweler dalam terus mempertahankan konsep 3T ini dari tahun ke tahun,” jelasnya.
Sementara itu, Samuel Wattimena, perancang busana dan kolaborator dari koleksi perhiasan serta buku Nusantara mengatakan, “Perjalanan saya bersama dengan The Palace Jeweler dimulai dari tahun 2015. Sebuah perjalanan yang sangat luar biasa. The Palace Jeweler-lah yang berhasil mewujudkan visi kreatif saya mengenai bagaimana perhiasan Indonesia itu harus dipresentasikan serta didokumentasi. Bahwa desain warisan budaya Nusantara dapat diadaptasi menjadi modern dan relevan, sesuai tema kita hari ini, Perjalanan Menembus Rentang Masa.”
Melalui buku ‘Nusantara’, The Palace Jeweler dan Samuel Wattimena mengajak kita semua untuk menjadi bagian dari gerakan pelestarian warisan budaya Indonesia.
Dengan mendukung karya-karya anak bangsa dan menghargai keindahan yang ada di sekitar kita, kita telah ikut serta dalam menjaga kelestarian budaya Indonesia untuk generasi mendatang.
21 Perempuan Inspiratif
Buku ini tidak hanya sekadar memamerkan keindahan visual. Lebih dari itu, Nusantara ingin menginspirasi kita untuk terus berkarya dan berinovasi. Buku Nusantara menampilkan profil 21 perempuan inspiratif dari berbagai latar belakang. Seperti Andien Aisyah, Angkie Yudistia, Du’anyam (Azalea Ayuningtyas, Hanna Keraf, dan Melia Winata), Farwiza Farhan, Irma Hardisurya, Kamila Andini, Margie Segers, Mien Uno, Minarni Tanu, Okky Asokawati, Putri Tanjung, Rosiana Silalahi, Soimah Pancawati, Titi DJ, Vannie Astecat, Vera Ongko, Widyawati, Wiendu Nuryanti, dan Windy Setiadi.
“Mereka adalah inovator, pemimpin, seniman, dan tokoh masyarakat yang telah memberikan kontribusi signifikan untuk Indonesia dan menunjukkan bahwa perempuan tidak memiliki batasan dalam meraih impian mereka. Kisah mereka menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan berinovasi,” ujar Samuel.
Andien Aisyah, musisi dan salah satu dari 21 perempuan inspiratif yang kisah dan profilnya ada di dalam buku Nusantara memberikan opininya. “Aku merasa kerja sama dengan The Palace Jeweler ini seperti berjodoh, The Palace Jeweler memiliki visi, nilai-nilai yang jelas, yang juga merupakan interest-ku. Kebetulan aku juga cinta sekali dengan budaya, dan sebagai perempuan cinta sekali dengan perhiasan, aku kemana-mana selalu berusaha untuk menyisipkan sesuatu yang ada ke-Indonesia-annya,” katanya.
Ia menambahkan, “Aku senang dan bangga sekali bisa menjadi salah satu dari 21 perempuan yang ada di dalam buku Nusantara. Buku Nusantara ini bukan hanya sekadar buku, tapi ini adalah buku yang serius, konten-kontennya dalam sekali, dengan foto-foto yang digarap begitu serius, dan menceritakan begitu detail. Ini adalah yang pertama kali terjadi di Indonesia ini. Aku berharap, semoga ketika seseorang itu membaca buku ini, bisa menjadi inspirasi bagi perjalanannya, dan menerapkan dalam kehidupannya. Aku berharap buku ini bisa menginspirasi sesama.”
Begitu juga halnya dengan Putri Tanjung, seorang creativepreneur, mengatakan, “Aku selalu cinta sekali dengan budaya Indonesia dan senang sekali ketika bentuk kecintaan pada budaya Indonesia ini bentuknya bermacam-macam, yang mana untuk kali ini, ada bentuk buku dan ada jewelry-nya. Secara pribadi, aku juga selalu ingin ada identitas Indonesia yang menempel di diriku, yang terlihat. Karena aku biasa meeting memakai blazer, hal itu aku wujudkan dengan memakai perhiasan yang ada aksen Indonesianya.”
Putri merasa bangga bisa berada di dalam buku ini. “Semoga karya dari The Palace dan Pak Samuel bisa menginspirasi lebih banyak anak-anak muda, terutama teman-teman di industri kreatif. Sekarang banyak sekali local designer, anak-anak muda yang juga ingin bisa melestarikan budaya Indonesia. Semoga buku ini juga bisa menjadi inspirasi dan dorongan untuk mereka,” ungkapnya.
Aku ikut bangga, ingin ikut support buku ini, karena dari semua perempuan inspiratif yang ada di dalam buku, ceritanya berbeda-beda sekali, industrinya pun berbeda-beda. Jadi memberikan inspirasi yang sangat unik, di mana 21 perempuan ini punya privilege masing-masing, dengan timeline-nya masing-masing, dengan background yang sangat berbeda. Ini membuatku menjadi semakin bangga menjadi satu di antara mereka,” jelasnya. (Anj)