Anjanesia.com – Isu polusi udara terus menjadi prioritas pemerintah, apalagi dengan Jakarta di beberapa kesempatan memegang predikat sebagai kota dengan polusi udara tertinggi di dunia. Bahkan dalam laporan Air Quality Life Index (AQLI) tahun lalu, sekitar 10,7 juta warga Jakarta diprediksi kehilangan 2,4 tahun dari usia harapan hidupnya akibat kualitas udara yang tidak sesuai dengan ambang batas WHO. Diketahui, kendaraan bermotor menyumbang sekitar 44% kontribusi dalam penurunan kualitas udara di Jabodetabek.
Menyikapi kualitas udara yang tidak sehat, pemerintah terus mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik. Terlihat dariarah Kebijakan Fiskal 2024, terkait kebijakan pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), dimana pemerintah mendorong sejumlah insentif yang diarahkan baik dari sisi supply maupun demand untuk menstimulasi investasi dan penggunaan kendaraan listrik oleh masyarakat secara luas. Juga, dengan terbitnya Peraturan Menteri Perindustrian nomor 21 tahun 2023, salah satunya menargetkan 200.000 unit motor listrik mendapatkan subsidi Rp7 juta dari pemerintah pada tahun ini.
Terlepas dari berbagai insentif dalam mendorong minat publik, adopsi kendaraan listrik di Indonesia masih tergolong lambat. Survei PWC menyoroti sejumlah penyebab, diantaranya kekhawatiran mengenai ketersediaan stasiun pengisian daya hingga pemeliharaan yang mahal dalam jangka panjang. Untuk domisili pengguna pun terpusat di kota metropolitan, dengan 39% adalah warga Jakarta. Adapun, survei tersebut juga mengungkap optimisme permintaan kendaraan listrik akan meningkat seiring kesadaran konsumen Indonesia terhadap kendaraan ramah lingkungan yang semakin baik.
Selaras dengan upaya pemerintah mendorong adopsi kendaraan listrik, PT Global Digital Niaga Tbk (‘Blibli’ atau ‘Perseroan’; kode saham BEI: ‘BELI’) dipercaya menjadi mitra e-commerce untuk program subsidi motor listrik yang diinisiasi pemerintah bekerja sama dengan sejumlah brand partner dan mitra, di antaranya Polytron dan Pegadaian.
Eddy Lukita, Vice President (VP) Automotive Category Blibli, mengungkap bagaimana komitmen operational excellence dan 100% original di Blibli mendorong konsistensi platform dipercaya menjadi mitra eksklusif untuk berbagai peluncuran produk otomotif oleh mitra, tak terkecuali kendaraan listrik. “Kami sangat bangga dipercaya untuk ikut memasarkan produk motor dan mobil listrik program subsidi pemerintah. Terbaru kami menjadi mitra e-commerce eksklusif peluncuran mobil listrik Neta V dengan keunggulan priority delivery hingga gratis wall box charger. Kami berterima kasih atas kepercayaan pemerintah dan mitra terhadap Blibli, dan kami terus berkomitmen untuk berperan aktif mendorong pemanfaatan teknologi rendah emisi di Indonesia.”
Terpilihnya Blibli menjadi mitra e-commerce untuk subsidi motor listrik, dilansir Eddy, menjadi bukti nyata peran e-commerce dalam memudahkan penyaluran insentif fiskal untuk meningkatkan minat publik dan investor, serta memastikan terselenggaranya edukasi kolaboratif yang melibatkan pemerintah dan sektor swasta. Apalagi, saat ini terdapat dua tantangan yang dihadapi industri kendaraan listrik, yakni bagaimana meningkatkan demand domestik dan kapasitas manufaktur dalam mewujudkan potensi Indonesia menjadihub dari basis produksi.
Ecoxyztem, sebagai venture builder, menuturkan isu polusi dan dekarbonisasi juga mendorong bertumbuhnya ecopreneur di bidang carbon offset dan air quality dalam menjawab demand terhadap kualitas udara yang lebih baik. Andreas Pandu Wirawan, Chief Commercial Officer Ecoxyztem, mengatakan, “Dengan semangat #PercayaEcopreneur, Ecoxyztem telah membantu lebih dari 350 ecopreneur dalam membangun solusi hijau di Indonesia, termasuk berinvestasi di ecopreneur yang bergerak di bidang carbon offset, yakni CarbonEthics.”
Tertarik untuk ambil bagian kurangi polusi dan jejak karbon dengan beralih ke mobil listrik atau motor listrik bersubsidi? (Anj)