Anjanesia.com – Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) tahun 2022 mencatat sebanyak 13,33 persen lulusan perguruan tinggi masih berstatus pengangguran, dengan rincian sebanyak 235.559 lulusan perguruan tinggi vokasi dan 884.759 lulusan perguruan tinggi akademik yang belum dapat mengakses peluang pekerjaan. Dengan sekitar 1,7 juta mahasiswa yang lulus setiap tahun, terdapat banyak potensi pemimpin muda yang membutuhkan pengembangan keterampilan kepemimpinan sebelum memasuki dunia profesional.
Menyikapi hal ini, Bank DBS Indonesia turut berupaya untuk memajukan pendidikan di Indonesia sebagai wujud komitmennya dalam menciptakan dampak positif yang melebihi layanan perbankan. Hal ini sejalan dengan pilar keberlanjutan Bank DBS Indonesia yang ketiga yakni Impact Beyond Banking.
Berbagai program dan inisiatif yang diusung oleh Bank DBS Indonesia di antaranya adalah sebagai berikut:
- DBS Berpijar
Melalui program ini, karyawan Bank DBS Indonesia berperan sebagai guru informal dan menawarkan materi pembelajaran untuk mengembangkan future-ready skills kepada sekitar 1.119 mahasiswa dari 439 universitas di Indonesia melalui platform daring. Materi yang diberikan dalam program tersebut termasuk Digital Leadership Skills, Organizational Culture, dan Social Impact.
Berlangsung sejak tahun 2022, Bank DBS Indonesia kembali berkolaborasi dengan Pijar Foundation dan tahun ini mengambil tema “Transformational Leadership: Building a Strong Foundation for the Future Society”. Kolaborasi ini terdiri dari dua fase utama yaitu: DBS Berpijar Academy yang merupakan program pengajaran melalui live podcast dan DBS Impact Report yang digunakan untuk membuat laporan hasil proyek. Kegiatan ini pun selaras dengan semangat ‘Merdeka Belajar – Kampus Merdeka’ yang diinisiasi oleh Kemdikbudristek.
- DBS Foundation Coding Camp
Bank DBS Indonesia dan DBS Foundation juga menghadirkan kelas coding dalam program “DBS Foundation Coding Camp 2023” untuk mendukung siswa dan guru untuk meningkatkan pengetahuan digital mereka melalui beasiswa yang diberikan. Kelas coding ini akan memungkinkan mereka untuk mempelajari lebih lanjut tentang Back-End Development dan DevOps Engineering sehingga mereka dapat menciptakan generasi yang memiliki literasi digital yang baik.
Sejauh ini, tercatat sejumlah 52.390 peserta dan 32.457 lulusan telah diterima oleh metode pembelajaran online ini, termasuk di antaranya sebanyak 2.384 tenaga pengajar dari pulau Jawa, Sumatera hingga Papua. Lebih dari itu, program ini pun memberikan sertifikasi yang disetarakan untuk membantu peserta yang ingin melanjutkan karir di bidang teknologi informasi (TI).
- Rekening Green Savings untuk mendukung pendidikan di pelosok Indonesia
Dengan rekening Green Savings, Bank DBS Indonesia mengajak nasabah untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung guru dan peningkatan pendidikan nasional dengan menyisihkan sebagian bunga dari tabungan mereka untuk disalurkan kepada Yayasan Tangan Pengharapan (YTP). Donasi ini akan digunakan untuk menyediakan fasilitas sekolah yang memadai, seperti komputer di Sumba, Kupang, Atambua, serta alat bantu untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) di pulau Halmahera, Kalimantan Barat, Sumba, Papua, Merauke, dan wilayah sekitarnya.
Produk Green Savings menunjukkan komitmen Bank DBS Indonesia terhadap pilar keberlanjutannya yang pertama yaitu Responsible Banking dengan fokus untuk menyediakan produk perbankan yang bertanggung jawab serta pilar ketiga yakni Impact Beyond Banking untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat luas.
- Program sukarela karyawan People of Purpose
Karyawan Bank DBS Indonesia diwajibkan untuk berbagi pengetahuan mereka dengan masyarakat, siswa, mitra bisnis dan internal melalui program “People of Purpose”. Salah satunya adalah kegiatan literasi finansial yang dikenal sebagai “Kedai Belajar” di mana karyawan Bank DBS Indonesia memberikan edukasi tentang hal-hal seperti pembukuan dasar, manajemen keuangan, dan pembentukan modal usaha kepada lebih dari 200 UMKM di Makassar dan Balikpapan.
Berbagai pertemuan untuk berbagi informasi dan pertukaran pengetahuan ini sangat dihargai oleh para penerima manfaat. Para pelapak sampah di Jabodetabek yang dikelola oleh Waste4Change, misalnya, telah mendapatkan pelatihan tentang literasi finansial yang dapat mendukung keberlanjutan usaha mereka. Selain itu, pada kesempatan terpisah, karyawan Bank DBS Indonesia juga memberikan edukasi literasi keuangan kepada warga Setu Babakan, Jakarta dan sekitarnya terkait pengelolaan anggaran, investasi dasar, pemahaman utang, manajemen risiko keuangan, pengelolaan dana darurat, hingga pendidikan keuangan digital terutama bagi kalangan ibu rumah tangga.
Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia, mengatakan, “Karena guru dan tenaga pendidik adalah garda terdepan dalam mencetak sumber daya manusia dan pemimpin masa depan yang berkualitas, kami percaya peran mereka sangatlah penting. Kami bersyukur dapat bekerja sama dengan banyak mitra yang memiliki tujuan yang sama: meningkatkan pendidikan di Indonesia melalui program yang efisien, menguntungkan, dan mudah diakses. Kami berharap program-program ini akan menghasilkan pemimpin masa depan yang terdidik, berwawasan luas, dan adaptif terhadap perubahan. Ini adalah salah satu kontribusi Bank DBS Indonesia untuk dunia pendidikan yang lebih berkelanjutan.” (Anj)