3 Tips Sukses Kelola Keuangan dan Kembangkan Bisnis bagi Pelaku UMKM
EconomyAnjanesia.com – Pada tahun 2022, Indonesia mencatat jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia sebanyak 8,71 juta unit berdasarkan data oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UMKM). Dalam menjalankan bisnisnya, UMKM tentu membutuhkan modal untuk berbagai kebutuhan seperti pembelian dan pengolahan bahan baku, peralatan, hingga menambah sumber daya manusia. Hal ini menyebabkan merebaknya pinjaman oleh UMKM yang mencapai Rp15,63 triliun untuk UMKM perseorangan dan Rp4,13 triliun untuk badan usaha UMKM menurut data oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pertumbuhan pembiayaan pinjaman ini menunjukkan tingginya kebutuhan pelaku UMKM akan akses keuangan yang lebih mudah serta cepat.
Bank DBS Indonesia dan Komerce menyusun beberapa tahapan pengelolaan keuangan bisnis yang perlu kamu perhatikan untuk mengembangkan manajemen keuangan yang efektif.
- Tetapkan tujuan keuangan
Menetapkan tujuan keuangan merupakan langkah awal dalam mengelola keuangan bisnis. Tujuan yang dibuat harus memenuhi indikator SMART, yaitu Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound atau spesifik, terukur, realistis dan dapat dicapai, relevan dengan situasi yang ada, serta memiliki jangka waktu yang jelas. Tujuan yang teridentifikasi dengan baik dapat membuatmu lebih terarah dalam mengelola keuangan bisnis dan dapat meningkatkan peluang dalam mencapai target keuanganmu. Semakin detail tujuan yang kamu buat, akan semakin mudah bagimu untuk memvisualisasikan cara untuk mencapai tujuan tersebut.
- Buat perencanaan keuangan
Perencanaan keuangan sangat penting bagi UMKM untuk mengelola arus kas bisnis dengan lebih terstruktur dan efisien. Dengan perencanaan keuangan yang baik, pelaku UMKM dapat mengatur sumber daya, pendapatan, aset, dan modal kerja dengan lebih efektif, secara otomatis juga akan membantu menghindari bisnis dari pemborosan sehingga dapat memaksimalkan penggunaan dana yang tersedia. Untuk itu, terdapat tiga cara dalam perencanaan keuangan, yaitu dengan mengumpulkan data relevan, menganalisis data, serta mengembangkan rencana.
Mengumpulkan data relevan, bisa dimulai dengan merencanakan pendapatan bisnismu dengan melakukan perhitungan estimasi pendapatan yang diharapkan dari penjualan dan juga pengeluaran untuk biaya operasional bisnismu. Kemudian, data yang dikumpulkan dianalisis untuk mendapatkan gambaran apakah arus kas bisnismu mengalami surplus dengan perhitungan nilai investasi. Jika ada surplus, pertimbangkan untuk menginvestasikan kelebihan dana tersebut kembali ke bisnis namun, jika terdapat defisit, identifikasi area-area pengeluaran yang dapat dikurangi.
Terakhir, kamu bisa mengembangkan rencana berdasarkan hasil analisis data untuk meningkatkan surplus bisnismu. Rencana tersebut termasuk langkah-langkah seperti mencari bahan baku yang lebih murah untuk menekan biaya, melakukan tinjauan terhadap aktivitas operasional, serta menambah kapasitas bisnis untuk meningkatkan pendapatan. Dengan mengembangkan rencana yang jelas dan terperinci, kamu akan memiliki panduan yang dapat membantu bisnis mencapai tujuan keuangan yang lebih baik.
- Eksekusi dan monitor keuangan!
Perencanaan hanyalah sebuah rencana yang akan sia-sia jika tidak diikuti dengan eksekusi yang tepat. Pastikan pelaksanaan rencana keuangan konsisten dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah dibuat, baik tujuan jangka pendek, menengah, maupun panjang. Selain eksekusi, penting untuk secara rutin mengawasi dan memantau kinerja keuangan bisnis, termasuk pendapatan, biaya, dan profitabilitas agar kamu dapat menjaga keseimbangan keuangan dan memaksimalkan peluang keberhasilan mencapai tujuan keuangan.
Chief Executive Officer Komerce Nofi Bayu Darmawan menyampaikan “Kami percaya bahwa banyak UMKM di berbagai daerah yang tersebar di seluruh Indonesia memiliki potensi besar untuk bertumbuh, memenuhi kebutuhan pelanggan yang kian beragam, serta meningkatkan perekonomian bangsa. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mendukung potensi tersebut dengan memberikan pengetahuan yang diperlukan UMKM agar dapat secara bijaksana mengelola keuangan bisnis mereka, salah satunya melalui kolaborasi dalam Kedai Belajar DBS yang kini sudah memasuki tahun kedua. Kami berharap agar setelah diperlengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni, UMKM mampu menghadapi berbagai risiko yang mungkin timbul.”
Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia, mengatakan, “Kedai Belajar DBS merupakan bagian dari pilar ketiga keberlanjutan Bank DBS Indonesia, yaitu Impact Beyond Banking, yang menunjukkan komitmen bank dalam memberikan dampak positif yang lebih luas. Selain memberikan edukasi terkait pengelolaan keuangan, kami juga ingin para pelaku usaha dapat lebih memahami bahwa modal usaha bisa didapatkan melalui berbagai sumber. Salah satunya dengan mengikuti DBS Foundation Business for Impact Grant Award 2023, sebuah program unggulan yang diinisiasi DBS Foundation untuk mendukung bisnis yang berdampak, baik wirausaha sosial maupun bisnis skala Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang bertransisi menuju wirausaha sosial dengan pemberian dana hibah.”
Lebih dari itu, Bank DBS Indonesia tidak hanya memberikan edukasi kepada UMKM, melainkan juga kepada mahasiswa melalui program DBS Berpijar. Program ini dilaksanakan melalui kolaborasi dengan Pijar Foundation dan telah berhasil menjangkau lebih dari 9.000 mahasiswa dalam kurun waktu tiga bulan dengan konten video dan podcast edukasi bertema “Meningkatkan Literasi Digital dan Keuangan untuk Menghadapi Tantangan Ekonomi dan Daya Saing Global”. Tentunya, karyawan Bank DBS Indonesia juga ikut berpartisipasi dalam pembuatan konten edukasi tersebut sebagai nara sumber untuk membagikan pengetahuan mereka masing-masing. (Anj)