Teknologi Plasmacluster Efektif Kurangi SARS CoV-2 Varian Omicron BA.1 Di Udara

Health, Lifestyle, Shopping List, Techno

Anjanesia.comSharp Corporation telah menggelar pengujian terhadap teknologi Plasmacluster guna berkontribusi dalam melindungi kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Hasilnya, teknologi Plasmacluster berhasil menunjukkan efektivitasnya dalam mengurangi novel coronavirus yang melayang di udara dan mengurangi gejala asma di saluran napas manusia.

Studi teknologi Sharp Plasmacluster dimulai pada April 2020 oleh Universitas Columbia. Dr. Moriya Tsuji, M.D., Ph.D., Profesor Kedokteran di Divisi Penyakit Menular Departemen Kedokteran di Pusat Medis Irving Universitas Columbia, telah menemukan bahwa paparan ion Plasmacluster ke virus di udara dari varian virus corona terbaru, yaitu SARS-CoV-2 Omicron BA.1, selama 15 menit mampu menurunkan titer infeksi virus menular sebesar 99,3%.

Dituturkan Profesor Moriya Tsuji, Pusat Medis Irving Universitas Columbia. Sejak tahun 2020, wabah Covid-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 telah menyebar secara eksplosif ke seluruh dunia dan menjadi momok bagi umat manusia. Virus tersebut masih menyebar sambil terus bermutasi untuk menghindari sistem kekebalan manusia, sehingga menjadi ancaman yang tak henti-hentinya bagi masyarakat dunia.

Selain vaksinasi, disarankan untuk menggunakan langkah-langkah perlindungan ekstra untuk mencegah infeksi yang menyebar luas oleh virus SARS CoV-2. “Kami telah melakukan penelitian untuk membuktikan bahwa ion Plasmacluster secara resistan mengurangi virus SARS-CoV-2 (varian Omicron) di udara. Merupakan keyakinan kuat bagi kami jika penerapan teknologi Plasmacluster sebagai tindakan pencegahan terhadap infeksi virus pernapasan dapat memberikan harapan besar bagi masyarakat di masa depan,” ucapnya.

Sementara itu, Dr. Munemasa Mori, peneliti utama dan asisten profesor fakultas kedokteran, pusat pengembangan manusia di universitas Columbia New York, USA telah memvalidasi efek teknologi Plasmacluster Sharp corporation pada sel induk saluran napas manusia dapat mengurangi sekresi lendir saluran napas kental, yang biasa ditemukan pada pasien asma. Ini menunjukan bahwa teknologi Plasmacluster dapat membantu meringankan masalah pernapasan, yang berhubungan dengan kondisi saluran napas seperti asma.

Selain langkah-langkah untuk melawan SARS-CoV-2, Dr. Mori tertarik pada efek keseluruhan dari ion Plasmacluster pada sistem pernapasan. Tim Dr. Mori melakukan eksperimen secara independen di Universitas Columbia menggunakan peralatan teknologi Plasmacluster yang disediakan oleh Sharp Corporation.

Selama lebih dari 20 tahun sejak tahun 2000, Sharp telah mempromosikan pemasaran akademik untuk menunjukkan efektivitas teknologi Plasmacluster di lembaga pengujian pihak ketiga independen di Jepang dan luar negeri. Sejauh ini, termasuk demonstrasi ini, 13 lembaga pengujian di luar Jepang telah membuktikan efektivitasnya dalam menekan aksi zat berbahaya. Termasuk, menekan alergen tungau, serta efektivitas klinis dalam mengurangi tingkat peradangan bronkial pada anak-anak dengan asma dan pencegahan dan pengobatan dermatitis atopik pada tikus.

“Teknologi Plasmacluster tidak hanya dibenamkan pada produk penjermih udara, namun juga pada AC, lemari Es, mesin cuci, hair dryer. Sampai tahun 2021, penjualannya sudah mencapai hingga 100 juta unit di seluruh dunia,” pungkas Yudha Eka Putra, Produk Manager Air Purifier & AC PT Sharp Electronics Indonesia (SEID). (Anj)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *