Perjalanan Debbie Laurencia Rintis Bisnis Sleepwear
Woman
Anjanesia.com – Setiap bisnis yang sukses, tidak terlepas dari segala prosesnya. Begitu pula dengan label sleepwear Bebeboo Story yang didirikan pada 2020 itu, ternyata ada kisah inspiratif dari pendirinya, Debbie Laurencia, seorang wanita yang mengidap penyakit autoimun.
Menurut Debbie, sakit autoimun-nya itu muncul bersamaan dengan merebaknya pandemi COVID-19. “Tahun 2020 saya jatuh sakit, cukup berat. Saya sulit untuk menggerakkan anggota tubuh saya. Bahkan untuk duduk saja sulit. Hingga saya hanya bisa tiduran saja di tempat tidur. Saat dalam kondisi seperti itu, saya berpikir, ‘apa sih yang paling berharga dalam hidup yang tidak bisa dibeli oleh uang?’ Jawabnya waktu. Waktu itu kalau sudah kelewat nggak bisa dicari atau dikembalikan. Dan karena saat itu juga semua orang, termasuk suami saya, nggak bisa kemana-mana dan hanya diam di rumah saja. Karena pandemi, saya bisa merasakan quality time bersama keluarga sangat berharga,” ujar Debbie saat ditemui di WongHang Tailor Kebayoran Lama, Sabtu (20/5).
Penyakitnya pun masih terus menyerang dirinya. Meskipun begitu, Debbie memiliki semangat yang tinggi untuk menjalani kesehariannya, hingga akhirnya ia menemukan inspirasi dengan berbekal kemampuan-kemampuan yang dimilikinya selama ini.
“Aku punya kemampuan bikin baju, ilustrasi, story telling tentang apa yang aku percayai. Dan aku punya sahabat sejak SMP, Crista Priscilla. Kami suka sekali cerita-cerita imaginasi. Dunia imaginasi itu kan sangat kaya. Akhirnya kita ingin menghadirkan dunia imaginasi dan kecantikan ini ke baju. Dan baju yang biasanya digunakan saat quality time yang lama bersama keluarga di rumah adalah baju tidur. Karena kita paling banyak waktu dalam satu hari itu adalah waktu tidur, waktu yang sebenarnya berkualitas buat diri kita sendiri dan anggota keluarga. Sebelum kita tidur, biasanya kita ngobrol dengan anggota keluarga, dan itu efeknya bisa panjang,” jelasnya.
Dengan kondisi dan keadaan yang ia alami itu, akhirnya wanita asal Surabaya ini memutuskan untuk membuat koleksi sleepwear atau baju tidur dengan label Bebeboo Story.
“Bebeboo itu berasal dari bahasa Prancis. Bebe itu artinya bayi. Boo artinya saya. Jadi arti dari Bebeboo Story itu cerita bayi saya,” tuturnya.
Namun karena ia punya latar belakang seni yang sangat kental, maka semua itu dituangkan dalam koleksi yang luxury. “Sebenarnya bukan saya sendiri yang bekerja untuk mewujudkan ide tersebut. Tapi ada tim yang membantu. Saya saat itu yang menelpon berbagai pihak untuk melakukan kerjasama, seperti pabrik kain. Saya memberi masukan tentang ilustrasi apa yang harus dibuat. Setelah penyakit saya mereda, saya bisa segera bekerja bersama tim yang sudah terbentuk,” ujar Debbie.
Debbie mengatakan bahwa di Bebeboo Story itu, mereka memasukkan semua yang mereka suka. “Pokoknya apapun yang kita suka, ditumpahkan disitu. Kita nggak perduli kompetitor mau ngomong apa, mau buat apa. Karena fokus kita itu apa yang cantik, yang bagus, yang indah menurut kita, dibikin. Ilustrasinya semua yang membuat adalah partner saya, Crista priscilla dan Marendra, yang kebetulan saat itu tidak bisa kembali ke Jepang dan harus tinggal di Indonesia. Setelah sakit saya mulai bisa dikendalikan dan saya bisa kembali berdiri dan bekerja, saya pun membantu untuk membuat ilustrasi,” ungkap wanita yang mempelajari berbagai macam seni, dari mulai musik, kaligrafi, ilustrasi sampai merangkai bunga itu.
Dikatakan Debbie, bahwa mereka memiliki visi dan misi yang sama dengan produk yang mereka buat. “Kita ingin dari produk kita bisa bercerita, ada yang kita ceritakan. Misalnya rain forest dimana terdapat hewan-hewan yang beragam dan unik, tapi itulah yang membuatnya jadi kaya dan indah. Sama seperti manusia juga. Sifat dan penampilan masing-masing manusia berbeda-beda dan unik. Tapi itu tidak menjadi masalah. We can always be yourself. Kita ingin apa yang kita gambarkan juga ada impact, ada ceritanya, bisa disambungkan ke semua orang yang membeli barangku,” katanya.
Berbicara soal dunia fashion, memang bukan hal yang baru bagi Debbie. Selama ini pun ia menjadi bagian dari tim kreatif Wong Hang Tailor, butik ekslusif milik suaminya, Stephen Putra Wongso.

“Suami support banget. Dia malah senang, akhirnya saya punya brand sendiri yang saya bangun sesuai dengan passion saya,” ujar Debbie dengan logat khasnya, Surabaya-an.
Stephen Putra Wongso sejak awal memberikan dukungan sepenuhnya pada proyek istrinya ini. “Tapi kalau proses kreatifnya, saya sepenuhnya menyerahkan ke dia. Saya sangat percaya dengan kemampuannya,” ujar Stephen yang ikut mendampangi Debbie selama wawancara berlangsung itu.
Terbuat dari Bahan Organik
Debbie berusaha menjawab kebutuhan masyarakat akan baju tidur yang nyaman dipakai serta memiliki motif yang ekslusif, dengan membuat koleksi Sleepwear Bebeboo Story.
Wanita berusia 34 tahun ini mengatakan sebelum produknya diluncurkan, ia dan Crista melakukan tahapan Research and Development (R&D) selama enam bulan. Debbie mengakui yang membuatnya bangga karena kain yang digunakan untuk produknya itu semua dipintal dan dibuat Indonesia. Tidak terkecuali semua yang berkaitan dengan produknya, dari mulai label, kartu ucapan, kotak packaging, hingga pita yang digunakan untuk mengikat dan memperindah packagingnya.
Wanita yang lahir pada 3 November ini pun memastikan semua material yang dipakai dikoleksi Bebeboo Story, nyaman dan aman bagi kulit bahkan yang sangat sensitif sekalipun.
“Kami menggunakan material tencel dengan teknologi dari Swiss. Material tencel itu bagus karena organik aman buat kulit sensitif, menyerap keringat, anti bakterial dan lembut. Semua material itu diproduksi di Indonesia. Kita punya human resource, skill, dan pabriknya. Jadi kenapa nggak semuanya kita buat di Indonesia saja dengan mengembangkan teknologi tersebut, dan menghasilkan barang-barang lokal yang bisa mengalahkan produk-produk yang ada di luar negeri, ditambah dengan desain-desain yang khusus dan ekslusif. Ilustrasi yang ada di koleksi Bebeboo itu semuanya hand drawing yang di print di bahan. Dan semuanya dikerjakan di Indonesia, mulai dari desain, print, kain sampai menjahit, boks, pita, kartu ucapan,” ujar Stephen.


Dilaunching sejak Juni 2020, Bebeboo Story menghadirkan koleksi sleepwear bagi keluarga, yang bisa dipakai mulai dari bayi hingga dewasa, bahkan mereka yang berusia lanjut. “Karena baju ini safe to skin. safe to sensitive skin. Sebelum di produksi, kita kan juga uji laboratorium barang-barang ini. Jangan sampai berbahaya untuk kesehatan. Bahan tencel itu aman untuk kulit sensitif,” katanya.
Koleksinya pun beragam mulai setelan piyama, sleeve top, pants yang didominasi warna warna pastel, seperti rosebloom, midnight grey, oatmilk, denim. Lalu juga ada selimut, sarung bantal hingga bantal bayi yang sangat lentur.
Dan saat ini sudah ada 20 koleksi yang masing-masing memiliki desain ilustrasi sendiri-sendiri. “Saya dan partner saya suka story telling. Kami suka segala sesuatu yang membawa kami ke alam fantasi yang indah. Itu kami jadikan kekuatan sekaligus keunikan produk ini. Hingga kini sudah ada sekitar 20 ilustrasi yang kami buat. Yang best seller itu secret garden, neverland juga Merry&Bright,” jelasnya.
Di Ekspor
Alumnus International Bisnis Management, UK Petra Surabaya ini menambahkan, jika desain motif bisa dipesan sesuai selera customer. Selain itu mulai box, kartu juga di desain ekslusif dan sangat personal. Jika sebagai hadiah, customer bisa menuliskan pesan khusus yang akan ditulis tangan sendiri oleh Debbie.
“jadi mulai dari boxnya, kartu, pita, semua bisa disimpan. Dan di dalam box nya juga tidak kita kasih laminasi. Kita di Bebeboo kalau bisa zero plastic. Dan di Box-nya itu logo kita ditaruh di dalem. Jadi bisa dibilang brand kita ini brand yang sangat mindful. Semua bahannya bisa didaur ulang,” kata ibu satu anak itu.
Alhasil, sejak diluncurkan dua tahun lalu, Bebeboo Story mengalami perkembangan yang pesat. Bahkan, saat pandemi dalam tiga bulan bisa terjual sampai 4000 pcs. “Karena orang kan saat itu lebih banyak berada di rumah. Jadi mereka lebih suka pakai baju tidur. Hingga pesanan ke Bebeboo sangat banyak,” tuturnya.
Kini selain dijual online, koleksi ini juga bisa didapatkan di Plaza Indonesia. Tidak saja bisa memenuhi pasar lokal, produk yang terdiri dari setelan piyama, sleeve top, pants, selimut, sarung bantal hingga bantal bayi ini juga pada 2022 lalu mulai ekspor ke berbagai negara seperti Singapore, Malaysia, Amerika Serikat dan Australia.
“Jujur pasar disana itu lebih antusias loh. Orderan lima puluh persen memang masih ke pakaian tidur ya. Saya bangga karena kami tetap mencantumkan, brand kami made in Indonesia,” tandas Debbie.
Sementara soal harga menurut ibu dari Leon (4 tahun) ini, sangat terjangkau. Untuk desain dan material yang sangat spesial tersebut bisa dibeli mulai harga 179 ribu rupiah.
Bahkan kalangan sebriti juga menyukai koleksinya. Seperti Rafathar dan Rayyanza atau Cipung, anak Raffi Ahmad dan Nagita. Bahkan Rafathar selalu membawa bantal koleksi Bebeboo Story kemanapun ia pergi.
Saat ini, Debbie sangat bersyukur dengan semua yang telah ia capai. Ia mengatakan, “Kalau saya tidak sakit, saya nggak bisa melihat, ‘oh ternyata di dunia itu yang paling berarti waktu tidur. Hingga timbul ide untuk membuat produk baju tidur seperti saat ini. Hingga saya benar-benar bersyukur.” (Anj)