Anjanesia.com – Menciptakan Indonesia yang inklusif, berarti memastikan terbukanya peluang dan kesempatan yang setara untuk seluruh masyarakat Indonesia di berbagai sektor tanpa terkecuali. Hal tersebut termasuk memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya. Tahun lalu, hanya ada 7,6 juta penyandang disabilitas yang bekerja di sektor formal maupun nonformal, dari keseluruhan 17 juta penyandang disabilitas di usia produktif.
Kesempatan untuk memberikan hak yang sama dalam menyalurkan potensi penyandang disabilitas di berbagai aspek tentu masih terbuka lebar. Lewat digitalisasi, penyandang disabilitas mampu menciptakan lapangan kerjanya sendiri hingga mendapatkan akses informasi yang lebih luas. Digitalisasi pun dapat dilakukan di berbagai cakupan, mulai dari bisnis hingga keuangan.
Kesempatan inilah yang kemudian menggerakkan DANA untuk berpartisipasi lebih aktif, dalam mendorong potensi penyandang disabilitas. Selaras dengan komitmen inklusivitas yang ditanamkan, DANA terus melibatkan penyandang disabilitas dalam setiap pengembangan produk maupun inisiatif lainnya. Yang teranyar, DANA menciptakan ‘Pasar DANA Milik Penyandang Disabilitas’ yang menghadirkan ragam kuliner Nusantara, selama sebulan penuh di kantor DANA Indonesia.
Sharon Issabella, Head of Communications DANA mengatakan, “Kami sadar digitalisasi dapat membawa pengaruh yang besar, bagi kemudahan transaksi nontunai pengguna maupun wirausahawan UMKM dari kelompok peyandang disabilitas. Pasar DANA sengaja kami hadirkan untuk membuka peluang bagi penyandang disabilitas dan menunjukkan kemampuannya berwirausaha. Kami juga berharap, Pasar DANA juga dapat meningkatkan pemahaman dan kepedulian karyawan akan berbagai penyandang disabilitas yang ada, serta kelak memberikan kesempatan yang sama bagi penyandang disabilitas dalam aspek kehidupan lainnya.”
Sepanjang bulan Oktober 2023, DANA menghadirkan UMKM mitra DANA Bisnis, baik yang dimiliki oleh penyandang disabilitas maupun yang memperkerjakan kaum difabel melalui Pasar DANA. Ketiga UMKM tersebut adalah Bude Paini, Pak Yahdi, dan Sunyi Coffee.
Aku ingin menunjukkan pada dunia bahwa aku mampu, dan kami bisa, dengan keunikan saya ini. Akhirnya aku mampu menampung dan memberdayakan orang-orang unik di rumahku,” ujar Paini, Pemilik UMKM Nasi Ayam Bakar dan Nasi Pecel Pincuk.
Kesempatan ini juga disambut baik oleh Razif, salah satu barista Sunyi Sepi Coffee, “Melihat karyawan di kantor DANA yang berusaha mempelajari bahasa isyarat tentang cara memesan minuman, bahkan ada yang belajar isyarat abjad, membuat hati saya sangat senang. Pasar DANA yang bisa memberdayakan komunitas penyandang disabilitas seperti kami untuk bekerja juga menjadi kesempatan yang membahagiakan karena mendorong lebih banyak orang untuk berinteraksi dengan penyandang disabilitas tanpa ragu.” Selama periode Pasar DANA, Sunyi Coffee berhasil menjual 200 gelas kopi.
Pak Yahdi adalah seorang disabilitas Tuli yang berasal dari Medan dan seorang pemilik usaha reparasi kursi dan usaha makanan di Jakarta. Kegigihannya dalam menjalani kedua usahanya sehari-hari berawal dari cita-cita untuk memperoleh kualitas hidup yang lebih baik. Pak Yahdi memiliki kepercayaan terhadap dirinya untuk terus maju meski dengan keterbatasan yang ada.
Selain mempromosikan UMKM di lingkungan kantor DANA, hadirnya Pasar DANA memberikan kesadaran yang lebih kepada karyawan DANA mengenai potensi komunitas penyandang disabilitas yang luar biasa. Pasar DANA menjadi momentum bagi DANA untuk meningkatkan kontribusi komunitas penyandang disabilitas dalam berkarya. Antusiasme karyawan DANA dalam mendukung pemberdayaan komunitas penyandang disabilitas khususnya para pemilik UMKM, ditunjukkan dengan terjualnya lebih dari 200 porsi makanan dan minuman yang selama periode Pasar DANA.
DANA masih akan terus menghadirkan inisiatif-inisiatif baru lainnya yang bertujuan untuk mendukung dan mengakomodir kebutuhan penyandang disabilitas. Menyambut Hari Disabilitas Internasional 2023, DANA juga akan menyiapkan berbagai rangkaian program yang diharapkan dapat menguatkan keberadaan penyandang disabilitas. (Anj)