Monash University Gelar Wisuda Pertama di Indonesia

Education

Anjanesia.comMonash University Indonesia pada 4 Agustus 2023 merayakan wisuda pertamanya di tanah air dengan meluluskan mahasiswa program Master of Public Policy and Management serta Master of Business Innovation. Seperti diketahui, Monash University Indonesia menawarkan program-program gelar Master di bidang Kebijakan dan Manajemen Publik, Inovasi Bisnis, Ilmu Data, Keamanan Siber, Kesehatan Masyarakat, Desain Perkotaan, dan juga gelar PhD secara penuh, serta berbagai program eksekutif dan mikro yang ditujukan untuk sektor-sektor tertentu.

Acara wisuda pertama ini juga dihadiri oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia, H.E. Penny Williams, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku Alumni Monash University, Mahendra Siregar.

Chancellor Monash University, Simon McKeon AO, memberikan ijazah kelulusan di acara wisuda pertama Monash University, Indonesia di Jakarta, 4 Agustus 2023.

Selain itu, acara wisuda ini menandai kunjungan resmi terakhir Presiden dan Rektor Monash University, Professor Margaret Gardner AC, sebelum memulai peran baru beliau sebagai Gubernur Negara Bagian Victoria pada 9 Agustus mendatang. “Saya senang sekali dapat hadir di Indonesia untuk merayakan peristiwa penting dalam sejarah 62 tahun Monash University. Acara hari ini merupakan suatu pencapaian puncak dari para individu yang berdedikasi dan berbakat. Saya mengucapkan selamat atas keberhasilan mereka menjadi lulusan pertama di kampus kami di Indonesia,” kata Profesor Gardner.

Menurut Gardner, sejak didirikan pada akhir tahun 2020, kampus Monash University Indonesia telah berkembang pesat. “Hanya dalam waktu dua tahun, Monash University, Indonesia telah berhasil menjalin kolaborasi strategis dengan berbagai rekan industri, universitas dalam negeri, dan pemerintah yang ditujukan untuk mendukung pembangunan sosial, teknologi dan ekonomi Indonesia,” ujarnya.

Ia mengatakan, “Hari ini, Monash University, Indonesia menciptakah sejarah baru dengan mengadakan wisuda perdana universitas asing pertama di Indonesia. Acara wisuda hari ini, merupakan pilar penting tidak hanya bagi Monash University, tetapi juga bagi hubungan bilateral Indonesia-Australia yang telah berlangsung lama, di mana Monash University memiliki peran yang signifikan.”

Sementara, Pro Vice-Chancellor dan Presiden Monash University Indonesia, Professor Andrew MacIntyre, mengatakan, “Upacara wisuda ini menandai tonggak penting dalam kehidupan para mahasiswa kami yang dengan luar biasa menggapai impian akademis mereka tanpa lelah. Mereka telah menunjukkan dedikasi, tekad, dan pertumbuhan intelektual yang luar biasa selama perjalanan mereka bersama Monash University dan kami sangat bangga dengan pencapaian mereka.”

Bentuk SDM Berkualitas

Chief Operations Officer (COO) Monash University Indonesia, Tantia Dian Permata Indah mengungkapkan, acara wisuda kali ini menjadi momen bersejarah bagi Monash University Indonesia yang meluluskan angkatan pertama sejak dibuka pada 4 Oktober 2021. “Menjadi momen bersejarah selain kita melakukan graduation tapi juga melihat bagaimana perjalanan mahasiswa yang masuk kampus saat pandemi, tidak bisa masuk ke kampus sama sekali saat itu dan akhirnya kita bersama-sama graduate dalam keadaan fisik normal,” kata Tantia.

Diketahui, acara Inaugural Master Graduation dari Monash University Indonesia meluluskan 45 orang wisudawan dari dua fakultas, yakni Master of Business Innovation dan Master of Public Policy and Management. Dari sejumlah lulusan tersebut, 36 wisudawan berasal dari Master of Business Innovation, dan sembilan wisudawan berasal dari Master of Public Policy and Management.

Tantia menyatakan, keberadaan Monash University di Indonesia berkesesuaian dengan misi Pemerintah Indonesia untuk mentransformasikan pendidikan ke tingkat yang lebih maju. Lebih lanjut, Monash punya visi untuk bekerja sama dengan sejumlah institusi di Indonesia termasuk universitas lainnya.

“Kita ingin membuat semangat pembaharuan pembelajaran pendidikan seperti yang disampaikan Bapak Nadiem Makarim (Mendikbud) tidak hanya berhenti di Monash saja, tetapi kita menjadi katalisator untuk semua institusi pendidikan yang ada di Indonesia. Dan kami berdiri atas prakarsa Bapak Presiden Jokowi dan Bapak Nadiem dan kita bersyukur sekali diberikan kesempatan dan dapat terus berjalan hingga saat ini,” ujar Tantia.

Tantia mengatakan, nilai-nilai yang diwakili oleh Monash University sejalan dengan rekomendasi kebijakan dari The Future of Work & Education Task Force (FOWE TF) pada pertemuan B20 tahun lalu, yang bertujuan membentuk sumber daya manusia yang berkualitas.

“Monash University Indonesia optimis dapat mencetak lulusan yang bisa menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan, menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang selaras dengan produktivitas dunia kerja, serta terlibat aktif dalam pembangunan bangsa,” ujar Tantia.

Menututnya, Monash University Indonesia berkomitmen untuk memperkuat semua target tersebut dan memastikan lahirnya individu-individu berpengetahuan luas yang dapat menjawab tantangan di masa depan. Tahun ini juga menandai peringatan 70 tahun pemberian beasiswa Australia bagi pelajar Indonesia.

Dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Australia, Hon Anthony Albanese, di Sydney pada bulan Juli 2023, kedua negara telah menyepakati inisiatif baru untuk memajukan pendidikan dan kolaborasi dalam berbagai sektor.

Perdana Menteri Albanese juga mengumumkan Australia Awards Indonesia Nusantara Scholarship yang terbuka untuk warga negara Indonesia. Sebanyak 10 beasiswa akan ditawarkan kepada para calon pemimpin Indonesia agar dapat berkontribusi pada pertukaran ilmu pengetahuan di berbagai bidang yang sangat penting dalam pengembangan ibu kota baru Indonesia, Nusantara. Beasiswa ini akan ditawarkan kepada para calon mahasiswa yang akan menempuh studi pascasarjana penuh waktu di Monash University, indonesia, dimulai pada bulan Oktober 2023. 

Di tahun 2024, Monash University akan memperkenalkan berbagai program baru  menarik lainnya. 

Sesuai Dengan Kondisi Indonesia

Peraih Master of Public Policy and Management dari Monash University Indonesia, Amanda Tan menceritakan pengalaman kelulusannya dari Monash University. Amanda sebelumnya sempat menempuh bangku kuliah di Australia tepatnya di University of Melbourne pada 2017. “Jadi, background knowledge aku memang universitas asing dan sampai kemudian balik ke Indonesia cari sana-sini kerjaan enggak ada yang cocok. Akhirnya, ketemulah satu bidang, yakni LSM dan Pemberdayaan Masyarakat,” kata Amanda.

Ia mengaku masuk ke Monash University Indonesia pada 2021 saat pandemi Covid-19 berlangsung. Ia memilih program magister dengan jurusan Public Policy and Management berawal dari minatnya sejak kuliah di Negeri Kangguru membaca kebijakan luar negeri Indonesia dan Australia, program pemberdayaan masyarakat sipil dan lain-lain.

“Pas balik ke Indonesia saya blank sama sekali, apa itu poros politik, kebijakan Kemensos, dan bantuan sosial. Saya masuk Monash Indonesia accept banget, karena saya dari dulu melakukan studi masyarakat Indonesia atau Indonesian Studies dari kacamata teman-teman yang meriset soal itu,” Amanda menjelaskan.

Ia mengaku terkesan dengan kualifikasi dosen di Monash University Indonesia yang menurutnya pas dengan program studi yang ada. “Ada tiga dosen kami semuanya memiliki background Indonesia Studies dan bahkan pengetahuan di bidang Southeast Asia. Jadi, ilmu yang diberikan sangatlah sesuai dengan kebutuhan pasar. Jadi, ketika saya apply kerja Puji Tuhan itu diserbu,” tuturnya. (Anj)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *