Momen Tepat Ajarkan Anak Menjaga Kebersihan

Health, Parenting

Anjanesia.comHari Cuci Tangan Sedunia mulai ditetapkan sejak 15 Oktober 2008 oleh Global Handwashing Pratnership melalui Annual World Water Week pada 17- 23 Agustus 2008 di Stockholm, Swedia. Sampai saat ini, setiap tanggal 15 Oktober, masyarakat dunia selalu memperingatinya sebagai Hari Cuci Tangan Sedunia atau Global Handwashing Day.

Dilansir situs Global Handwashing, Hari Cuci Tangan Sedunia 2022 mengusung tema Unite for Universal Hand Hygiene. Mencuci tangan adalah kunci untuk mengurangi penyakit yang dapat memengaruhi kesehatan dan perkembangan tubuh. Peringatan tahunan secara global ini kembali menjadi momentum yang tepat sebagai pengingat untuk mengajarkan anak tentang kebersihan dengan baik.

Kebersihan, terutama pada tangan, harus terus digalakkan. Karena tangan seringkali menjadi tempat berkembangnya kuman dan bakteri yang tumbuh lebih mudah.

Cuci tangan di air yang mengalir dengan sabun, menggunakan teknik serta durasi tertentu menjadi cara terbaik untuk mencegah virus dan bakteri masuk ke tubuh. Apalagi, saat ini pandemi Covid-19 masih ada di sekitar kita dan menuntut kesadaran untuk lebih menjaga kebersihan, terutama meningkatkan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun. 

Cuci tangan dinilai sebagai salah satu upaya menjaga kesehatan dan kebersihan. Lebih lagi untuk anak-anak yang tingkat kekebalan tubuhnya belum sekuat orang dewasa.

“Meskipun banyak virus yang hadir, sebagai manusia juga pastinya akan terus beraktivitas. Dengan begitu, hal yang bisa dilakukan yaitu selalu menjaga kesehatan dan kebersihan,” ujar Khikin Indahsari, Group Head Personal Care PT Paragon Technology and Innovation.

Mencuci tangan dianjurkan untuk dilakukan setelah memakai toilet, sebelum dan sesudah makan, setelah bersin atau batuk, mengganti popok, sebelum dan sesudah mengobati luka dan setelah menyentuh binatang. Dan pada anak-anak, mencuci tangan juga dilakukan sehabis mereka melakukan berbagai hal yang terlihat kurang higienis. Misalnya bermain dengan anabul (anak bulu/hewan peliharaan), bermain pasir, bergulingan di tanah, dan sebagainya.

Cara mencuci tangan pakai sabun dengan tepat, yaitu:

  1. Basahi tangan dengan air.
  2. Oleskan sabun secukupnya ke telapak tangan. Gosokkan sabun ke kedua telapak tangan. 
  3. Gosok telapak tangan yang satu ke telapak tangan lainnya.
  4. Kemudian, letakkan telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari yang saling bertautan, dan sebaliknya. Gosok punggung tangan dan sela jari.
  5. Letakkan telapak tangan kanan dan telapak tangan kiri berhadapan dengan jari-jari yang saling bertautan. Gosok telapak tangan dan sela jari dengan posisi saling bertautan. Hal ini berguna untuk membersihkan sela-sela jari.
  6. Genggam jari tangan kiri, kemudian bersihkan bagian belakang jari dengan telapak tangan. Gosok punggung jari ke telapak tangan dengan posisi jari saling bertautan. Lakukan cara yang sama dengan tangan kanan.
  7.  Genggam dan basuh ibu jari tangan kiri menggunakan tangan kanan dengan gerakan memutar. Lakukan cara yang sama dengan ibu jari tangan kanan.
  8. Gosok bagian ujung jari-jari tangan kiri ke telapak tangan kanan agar bagian kuku terkena sabun. Lakukan yang sama dengan jari-jari tangan kanan.
  9. Bilas tangan dengan air mengalir hingga bersih, kemudian keringkan. 

Jangan Marah Saat Baju Anak Basah 


Peran orangtua menjadi sangat penting dalam membiasakan anak-anak mencuci tangan. Masalahnya tak semua anak mudah dipandu dan mencerna apa yang diberitahu oleh orang tua. Oleh karena itu, orangtua dituntut kreatif dalam menyampaikan pentingnya cuci tangan. Mereka juga harus memberi contoh bagi anak. Karena itu, mereka juga perlu terbiasa melakukan cuci tangan dengan benar.

Orangtua juga menjadi wahana penyebaran efektif untuk membiasakan cara mencuci tangan yang benar, yaitu di air yang mengalir, menggunakan sabun, dan durasi tertentu. “Bagi yang cuci tangan masih dibawah 10 detik, sebaiknya cuci tangan dilakukan minimal selama 40 detik,” ujar dr. Citra Amelinda, SpA, IBCLC, M Kes, Dokter Anak dan Health Educator dalam acara Smart Mom Gathering & Playdate Biodef di Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, Sabtu (15/10).

Banyak orangtua marah dan jengkel baju anak basah dan lantai becek usai anak mencuci tangan. Padahal menurut dokter anak momen itu adalah hal normal.

Dikatakan Citra, bahwa anak sudah bisa diajarkan cuci tangan saat usia 2,5 tahun. Sedangkan di usia itu anak menyukai hal yang menyenangkan, jadi biarkan mereka mengeksplor kegiatan cuci tangan.
“Mereka suka sama air, baju basah nggak apa-apa, sibuk main air dan ciprat-cipratan. Bagi yang cuci tangan masih dibawah 10 detik, sebaiknya cuci tangan dilakukan minimal selama 40 detik,” ujar Citra.

Yang perlu diingat, di usia 2,5 hingga 4 tahun anak biasanya enggan disuruh, maka solusinya orangtua perlu memberi contoh yang baik. Sehingga anak akan melihat dan dengan sendirinya meniru kegiatan cuci tangan. 

“Di usia ini jiwa kompetitif anak tinggi, jadi coba kegiatan jadi lebih fun. Misalnya tantangan mereka siapa yang ingin mandi dan cuci tangan duluan,” ungkap Citra.

Lebih lanjut ia mengingatkan orangtua untuk tidak lupa memberitahu cara mencuci tangan yang benar, seperti sambil bernyanyi selama 40 detik, waktu minimal anak mencuci tangan.

“Tapi setelah basah karena cuci tangan, baju anak bisa diganti, apalagi setelah bermain debu atau pasir, maupun anak berkeringat, cuci tangan bisa ditambah dengan mandi dan ganti baju,” kata Citra.

Dan Orangtua harus tahu, kata Citra, bahwa cuci tangan bukan hanya aktivitas simple, tapi itu bagian dari tindakan menstimulasi si kecil. Ini terjadi ketika si kecil belajar menggosok tangan dengan sabun di bawah air mengalir, lalu menghafal urutan cuci tangan yang baik dan benar, pun saat tangan si kecil menyentuh air.

 “Jadi, dari kebiasaan cuci tangan yang sudah diajarkan sedari kecil, anak itu memiliki kemampuan kognitif dan sensorik yang lebih baik,” ungkapnya. 

Walaupun demikian, penelitian membuktikan bahwa tak semua sabun cocok untuk semua jenis kulit anak dan nyaman digunakan oleh anak. Karena itu menjadi penting untuk diperhatikan sekarang adalah pemilihan sabun yang cocok untuk si kecil. Citra menyarankan agar para orangtua memang menyediakan sabun cuci tangan khusus yang terbukti aman dan punya khasiat baik.

“Pilih sabun yang memang baik untuk skin barrier anak, tidak bikin kulitnya kering, dan di masa pandemi seperti sekarang perhatikan juga khasiat lain seperti apakah sabun itu bisa membunuh kuman, virus, bakteri yang menyebabkan penyakit,” katanya. 

Sebab, ketika si kecil cuci tangan tapi kuman, bakteri, dan virus yang di tangannya tidak mati, itu tetap bisa menularkan penyakit ke si kecil. Salah satu penyakit yang perlu dikhawatirkan adalah diare yang bisa menyebabkan gizinya berkurang. 

 “Jadi, penting sekali bagi para orangtua mengajarkan anak sejak kecil cuci tangan yang benar dan dengan sabun yang tepat,” tegas Citra. (Anj) (Foto-foto: Istimewa)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *