LiveBetter Gencarkan Perbankan Keberlanjutan Melalui Inovasi Digital

Economy, Techno

Anjanesia.com – Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendapati pertumbuhan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia dari 38,03 persen di tahun 2019 menjadi 49,68 persen pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan peningkatan pemahaman dan kepercayaan masyarakat terhadap berbagai produk dan lembaga jasa keuangan, serta keterampilan mereka dalam menggunakannya. Di sisi lain, survei Rakuten Insight pada tahun 2022 mengungkapkan sekitar 79 persen responden di Indonesia mengaku bersedia membayar lebih untuk produk berkelanjutan, bahkan sebagian besar responden telah mengadopsi praktik-praktik berkelanjutan dalam satu tahun terakhir.

Erline Diani, Head of Digital Banking PT Bank DBS Indonesia mengungkapkan fitur LiveBetter turut mendorong tren positif tersebut, “Tingkat kepedulian masyarakat terhadap investasi dan isu keberlanjutan semakin tinggi. Akan tetapi, banyak dari mereka belum memiliki pemahaman yang cukup tentang investasi berbasis ESG. Kami berharap fitur LiveBetter dapat membantu nasabah untuk lebih memahami isu keberlanjutan melalui tips dan insights dan juga mempermudah nasabah untuk mempelajari dan mengelola instrumen investasi hijau yang sesuai dengan profil risiko mereka. Melalui fitur LiveBetter ini nasabah dapat dengan mudah menumbuhkan uang sekaligus menjaga bumi pada aplikasi digibank by DBS sesuai dengan prinsip kami ‘Live more, Bank less’.”

Fitur LiveBetter yang akan tersedia pada aplikasi digibank by DBS mulai dari 8 Juli 2023 ini merupakan wujud dari pilar keberlanjutan Bank DBS Indonesia, yaitu Responsible Banking dan Create Impact Beyond Banking. Bank DBS Indonesia berupaya untuk memberikan dampak lebih dari sekadar layanan perbankan dengan menghadirkan produk-produk yang berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. “Fitur LiveBetter tidak hanya memenuhi kewajiban Bank DBS Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan, tetapi juga turut memaksimalkan kapabilitas bank dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang menyelaraskan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Keseriusan dalam mewujudkan bisnis keberlanjutan inilah yang membuat Bank DBS Indonesia berbeda, ‘More like an eco-warrior, less like a bank’,” ujar Erline Diani.

Pada kesempatan yang sama, Aktris dan Aktivis Lingkungan, Nadine Alexandra, turut menceritakan caranya berkontribusi dalam melestarikan lingkungan, “Baru-baru ini, saya mendampingi BOS Foundation dalam pelepasliaran sejumlah orang utan di Kalimantan dan itu semakin membuka mata saya akan pentingnya pelestarian habitat hutan dan lingkungan secara keseluruhan. Saya senang dengan adanya fitur seperti LiveBetter masyarakat dapat lebih memahami tentang ESG dan tergerak untuk berkontribusi dalam membawa perubahan.”

“Disrupsi Itu Seru!”: Keuangan Berkelanjutan dan Bank Bangun Momentum Perubahan

Mencermati transformasi digital di dunia perbankan, Yosea Iskandar, Head of Legal & Corporate Secretary PT Bank DBS Indonesiamenuangkan pemikirannya melalui karyanya yang bertajuk “Disrupsi Itu Seru!”. Secara singkat, buku ini menyingkap transformasi industri keuangan melalui adaptasi dan inovasi, di mana transformasi di industri keuangan dan perbankan terjadi ketika ada disrupsi, baik dengan munculnya teknologi baru, perubahan perilaku konsumen, atau perubahan regulasi. Buku ini memiliki beberapa catatan penting untuk selalu beradaptasi dan berinovasi dalam membangun masa depan finansial yang lebih baik.

“Saya berharap buku ini dapat menginspirasi banyak orang untuk memikirkan lebih dalam tentang peran yang dimainkan oleh industri keuangan dan perbankan. Baik sebagai konsumen, pekerja, pemilik bisnis, atau pembuat kebijakan, amat penting bagi kita untuk memiliki pemahaman yang baik tentang industri ini dan pengaruhnya pada kehidupan kita sehari-hari,” tutur Yosea Iskandar

Pada buku “Disrupsi Itu Seru!” yang memiliki 135 halaman ini, penulis menerangkan pada sub judul Keuangan Berkelanjutan dan Bank-Membangun Momentum Perubahan bahwa bank memiliki peran penting untuk menjaga lingkungan. Hal ini tertuang pada penerbitan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) yang mewajibkan Bank untuk melaporkan kegiatan yang berisi kinerja ekonomi, keuangan, sosial, dan lingkungan perusahaan dalam melakukan kegiatan usaha yang berkelanjutan. Didukung oleh posisi strategis Bank DBS Indonesia untuk mendukung perlindungan lingkungan dan tujuan pembangunan berkelanjutan, maka transformasi digital seperti fitur LiveBetter merupakan langkah yang selaras dengan visi perusahaan yakni menjadi ‘Best Bank for A Better World’.

Upaya Keberlanjutan Bank DBS Indonesia untuk Menjadi ‘Best Bank for A Better World’

Dalam mewujudkan visinya, Bank DBS Indonesia senantiasa berkomitmen dalam mengintegrasikan faktor lingkungan dan sosial pada tiap lini bisnisnya melalui tiga pilar keberlanjutan yakni Responsible BankingResponsible Business Practice dan Create Impact Beyond Banking. Pilar pertama adalah Responsible Banking yang menitikberatkan pada produk perbankan bertanggung jawab seperti pembiayaan hijau diantaranya sustainability loan, sustainability linked-loan/bond, termasuk fitur LiveBetter.

Pilar kedua yaitu Responsible Business Practice mengacu pada upaya Bank DBS Indonesia dalam menerapkan kebijakan yang lebih ramah lingkungan pada operasional bisnis sehari-hari untuk menekan emisi karbon diantaranya dengan penggunaan solar panel pada beberapa kantor cabang menghemat kertas hingga pengelolaan sampah kantor secara bertanggung jawab. Pilar ketiga adalah Create Impact Beyond Banking yang menitikberatkan pada kegiatan sosial diantaranya literasi keuangan, kampanye #MakanTanpaSisa, serta DBS Foundation. (Anj)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *