Lakukan Skrining Teratur Pada Penderita Diabetes Bisa Cegah Komplikasi

Health, Lifestyle

Anjanesia.com – Gaya hidup sehat belakangan ini mulai dilakukan banyak orang. Namun, sampai saat ini tidak sedikit juga yang menyepelekan dampak gaya hidup untuk pencegahan berbagai penyakit, seperti diabetes.

Diabetes merupakan salah satu isu kesehatan yang paling mendesak di Indonesia, dengan jumlah yang terus meningkat di Indonesia dan berdampak pada jutaan nyawa. Saat ini, diperkirakan 19,5 juta orang hidup dengan diabetes, dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 28,6 juta pada 2045. 

Seiring dengan peningkatan populasi, jumlah orang dengan diabetes saat ini bahkan diperkirakan telah melebihi 24 juta orang. 

Tren yang terus meningkat ini menjadikan diabetes salah satu dari tiga penyebab kematian terbesar di Indonesia, memperlihatkan kebutuhan mendesak akan strategi pengelolaan dan pencegahan yang efektif.

Jutaan orang dengan diabetes menghadapi tantangan dalam mengelola kondisi mereka di rumah, tempat kerja, dan sekolah setiap hari. 

Kondisi ini menuntut ketahanan, kedisiplinan, dan tanggung jawab yang mempengaruhi kesejahteraan fisik dan mental mereka. 

Survei terbaru mengungkap, 36% penderita diabetes mengalami tekanan mental, sementara 63% merasa ketakutan akan munculnya komplikasi mempengaruhi kesejahteraan mereka. 

Selain itu, 28% orang dengan diabetes merasa kesulitan untuk memiliki pandangan positif akan kondisi mereka.

Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Ada beberapa jenis diabetes, seperti diabetes tipe 1 yang disebabkan oleh kerusakan pankreas, diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh resistensi insulin, diabetes gestasional yang terjadi selama kehamilan, dan jenis diabetes lainnya sesuai kondisi medis tertentu.

Menurut dr. Rulli Rosandi, Sp.PD-KEMD, spesialis endokrinologi, di Indonesia, kebanyakan kasus diabetes adalah tipe 2. Pada diabetes tipe 2, tubuh sebenarnya masih memproduksi insulin, tetapi insulin ini tidak dapat bekerja dengan baik. Padahal, tugas insulin adalah membawa gula darah ke dalam sel-sel tubuh untuk dijadikan energi. Namun, karena insulin tidak berfungsi optimal, gula menumpuk di dalam darah dan tidak bisa digunakan oleh sel. Kondisi ini seringkali dipicu oleh obesitas atau kelebihan berat badan

Pada dasarnya, tidak semua penderita diabetes mengalami gejala. Namun, gejala klasik diabetes meliputi sering buang air kecil (poliuria), haus yang berlebihan (polidipsia), nafsu makan yang meningkat (polifagia), dan penurunan berat badan.

Gejala-gejala ini juga saling terkait. Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring kelebihan gula. Proses ini menarik banyak cairan dari tubuh, sehingga menyebabkan sering buang air kecil dan rasa haus yang intens. Meskipun makan banyak, tubuh tidak dapat memanfaatkan gula dengan baik sehingga juga terjadi penurunan berat badan.

Inilah mengapa kesadaran mengenai diabetes perlu ditingkatkan. Skrining diabetes secara dini tentu juga membantu pencegahan lebih cepat dilakukan. Cara-cara mencegah pun bisa dimulai dengan sederhana. Seperti mengatur pola makan, olahraga, konsumsi vitamin atau obat anti diabetes, bahkan hingga manajemen kesehatan mental. 

“Skrining diabetes secara dini dan teratur sangat penting untuk mencegah komplikasi parah. Deteksi dini memungkinkan pengelolaan diabetes yang lebih efektif, meningkatkan hasil pengobatan dan kualitas hidup pasien,” kata dr. Rulli dalam diskusi yang dihelat Novo Nordisk di Jakarta, baru-baru ini.

Pemantauan rutin membantu menyesuaikan pengobatan, mengontrol kadar gula darah, dan mengurangi risiko kesehatan jangka panjang.

Studi yang diterbitkan oleh American Diabetes Association’s Clinical Compendia Series menyoroti bahwa pemantauan glukosa darah merupakan dasar dari pengelolaan diabetes, yang menjadi basis data penting untuk pengambilan keputusan terkait diet, olahraga, dan pengobatan. 

“Hal ini berkontribusi pada kontrol glikemik yang lebih baik dan lebih sedikit komplikasi,” ujar dr. Rulli.

Dengan menjaga kadar gula darah secara optimal, orang dengan diabetes dapat meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan dan secara efektif mampu mengelola tantangan fisik serta emosional yang diakibatkan kondisi ini.

“Dengan menghentikan, membalikkan, dan menyembuhkan diabetes, diharapkan dapat menciptakan masa depan di mana masyarakat dapat hidup lebih lama, lebih sehat, dan bebas dari penyakit ini,” kata Sreerekha Sreenivasan, Vice President and General Manager, Novo Nordisk Indonesia. (Anj)