Kenal Lebih Dekat Dengan Psoriasis Bersama ERHA Skinsitive

Beauty, Lifestyle

Anjanesia.com – Berdasarkan data pada tahun 2022 yang dirilis oleh Global Psoriasis Atlas, salah satu badan riset mengenai epidemiologi psoriasis, ternyata terdapat 10,7 juta orang yang hidup dengan kondisi ini di benua Asia loh BeautyBabes. Sedangkan, sumber serupa menyatakan bahwa secara khusus di Indonesia, prevalensi psoriasis mencapai 797.380 orang.

Dr. Grace NS Wardhana, SpKK, FINSDV, FAADV, ERHA Dermatologist pun menjawab beberapa fakta terkait psoriasis. Ia pun mengatakan di dunia sendiri psoriasis ini sebenarnya tidak begitu banyak, hanya sekitar 6 juta atau 0,75 persen yang mengidap penyakit ini.

“Jadi di dunia bahkan tidak sampai satu persen yang mengidap psoriasis ini. Meski begitu harus perbanyak informasi,” ujarnya dalam acara ERHA Skinsitive Gelar Diskusi Nyaman: Pahami Psoriasis, Ajak Para Pejuang Psoriasis Berbagi Pengetahuan Guna Tingkatkan Kualitas Hidup, Sabtu (17/6).

Meski begitu, tidak boleh abai dengan psoriasis agar penanganannya lebih baik dan benar jika diri sendiri atau oranglain terkena penyakit ini dan tidak mendapatkan informasi yang hoax. Lalu apa saja fakta mengenakan penyakit ini? Berikut ulasannya

Penyakit kulit kronis

Berbeda dengan Eksim, Dr. Grace mengatakan bila psoriasis ini merupakan peradangan pada kulit kronis yang menyebabkan kulit bersisik, menebal, mudah terkelupas dan kadang juga terasa gatal hingga perih melepuh. “Psoriasis itu peradangan kulit kronis, sedangkan eksim bisa akut dan kronis. Ada tiga hal pokok mengenai psoriasis, pertama merupakan penyakit peradangan kulit kronis jadi tidak hanya sebentar, eeperti cacar atau bisul, melainkan bisa tahunan, lalu didasari faktor genetik dan autoimun, terakhir ditandai ada perubahan epidermis yang berbeda, faktor pertumbuhan kulit berlebihan,” ujarnya.

Genetik dan autoimun

Psoriasis bisa menyerang siapa saja mulai dari anak-anak hingga lansia dan tidak bergantung pada jenis kelamin. dr. Grace menyampaikan psoriasis bisa disebabkan faktor genetik sebesar 60-90 persen. Jika hanya salah satu orangtua yang psoriasis bisa 10 persen terkena, namun jika kedua orangtau psoriasis bisa 50 persen.

“Namun tak hanya orangtua, melainkan dari kakek dan nenek juga bisa,” paparnya.

Selain genetik, psoriasis juga terjadi oleh autoimun atau kondisi sel kekebalan tubuh yang menyerang sel sehat. Pada umumnya, jika ada penyakit dari virus atau bakteri, tubuh secara otomatis melawannya. Namun, kondisi ini berbeda jika sistem imun yang bermasalah.

Sementara itu, eksim didasarkan pada berbagai macam faktor. Bisa dari alami hingga hormonal. “Eksim ada berbagai jenis, ada yang alami, iritasi, atau hormonal,” ujarnya.

Tidak menular

Penting untuk dicatat bahwa psoriasis tidak menular. Sebab, faktor pencetusnya genetik atau autoimun. Bahkan, menyentuh lesi psoriasis pada pengidap pun juga tidak akan menyebabkan mengalami penyakit kulit tersebut.

Grace menegaskan psoriasis bukan diakibatkan oleh virus dan bakteri dan sama sekali tidak menular. Hal ini penting untuk diketahui, karena masih banyak orang yang khawatir tertular psoriasis.

Grace menjelaskan, baik psoriasis maupun eksim  bukan penyakit menular. Keduanya sama-sama bentuk peradangan kulit yang tidak menular.

Gejala

dr. Grace menyampikan secara umum psoriasis ditandai dengan bermunculannya bercak merah meradang di kulit bagian lutut, siku, punggung bagian bawah dan kulit kepala, namun tidak menutup kemungkinan untuk muncul di permukaan mana saja pada kulit.

Jika digaruk di area bersisik, maka cenderung timbul bintik perdarahan di kulit lapisan terbawah. Psoriasis juga dapat menyerang persendian, dikenal sebagai Psoriatik Arthritis.

Gejala tergantung tipe tapi yang paling banyak itu psoriasis vulgaris, yang diderita 90 yaitu bercak merah meradang dan tebal di area luar tubuh seperti siku, lutut dan tengkuk leher.

Lalu psoriasis inversa terjadi di daerah lipatan tubuh bagian dalam seperti lipatan siku dan leher.

Kemudian gutat bintik merah kecil yang biasanya ada di badan, perut, punggung dan dada yang banyak dikaitkan adanya infeksi bakteri dan kuman. Psoriasis pustular yaitu nanah kecil di telapak tangan dan kaki tidak menimbulkan bercak dan menebal.

“Sebanyak 40-50 persen psoriasis juga bisa terjadi di kuku tangan dan kaki, serta psoriasis arthritis yang menyerang persendian,” paparnya.

Pengobatan

Hingga saat ini, para ilmuwan dan dokter belum menemukan penyembuh psoriasis. Meski begitu, Dr. Grace mengatakan bila kondisi tersebut tetap bisa diobati atau dikontrol.

Pertama cari informasi sebanyak-banyak jenis dan tingkat keparahan psoriasis yang dialami. Hal ini untuk menentukan bisa diobati dengan cara bagaimana. Misalnya, jika tidak menggangu aktivitas cukup dengan olesan yang melunakkan, seperti varian Ultracalm dari Erha.

Kalau cukup menganggu ditambah penyinaran atau ultraviolet. Kalau makin luas, makin gatal dan mengenai sendi, ditambah obat oral. Jika tidak membaik juga kombinasikan dengan biologic agent melalui suntikan. Maka penting untuk berkonsultasi dengan dokter.

“Pengobatan berdasarkan beberapa faktor, seperti tingkat keparahan dari penyakit, ketersedian obat, kenyamanan pasien, dan harga,” ungkapnya.

Hindari pemicu dan penggunaan skincare

Setiap orang memiliki pemicu psoriasis yang berbeda, dan dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh penyintas, seperti di bagian kulit kepala, tangan, kaki, hidung, bibir, dan bahkan alat kelamin. Meski belum ada penyembuhannya, jika  tidak ingin kambuh lagi atau lebih parah, ada baiknya menghindari paparan sinar matahari langsung, berlebihan menggunakan AC serta tidak konsumsi alkohol dan rokok.

Dampak psoriasis tidak hanya sekedar kondisi kulit, namun keseluruhan secara fisik, mental, dan emosional. Kepercayaan diri penyintas adalah salah satu hal yang paling terdampak oleh kondisi penyakit ini dikarenakan stigma negatif dari masyarakat sekitar.

Namun, jangan mudah stres sebab juga akan memicu psoriasis timbul. Maka Psikolog Ayoe Sutomo menyampaikan baiknya membuat journaling dengan menyertakan skala emosi dan dilabelin bagaimana emosinya, lalu selfcare, dan memiliki mainset kalau penyakit ini bukan akhir dari segalanya.

“Maka penting informasi dan edukasi yang benar serta berkumpul dengan komunitas,” ujar Ayoe.

Salah satu selfcare ialah bisa dengan merawat diri dengan skincare tepat. Untuk psoriasis dapat menggunakan pelembap yang soothing atau calming. Hindari ragrance, AHA/BHA, SLS, atau bahan kimiawi lain yang bersifat iritatif.

“Misalnya ke daerah dingin jaga agar kulit tidak kering dengan menggunakan pelembap yang membuat soothing atau calming. Begitupun ketika ke daerah panas,” tutur dr. Grace. 

Dr. Grace mengatakan, “Kondisi ini sungguh menjadi tantangan dan hendaya (disfungsi dalam menjalankan aktivitas sehari-hari) bagi para Pejuang Psoriasis dalam menjalani keseharian hidup. Namun kita dapat bersama-sama mengambil langkah untuk meminimalisir agar para Pejuang Psoriasis dapat terus menjalankan hidupnya dengan nyaman dan bahagia. Pola pikir penerimaan akan kondisi tubuhnya dapat membuat pasien dengan kondisi ini lebih bersahabat dan berdamai dengan penyakitnya. Terlebih bila pasien didukung oleh support system yang solid dan kerja sama yang baik dari keluarga dan lingkungan sekitar, juga melalui pembinaan dan perawatan yang dilakukan dokter secara komprehensif dan berkesinambungan.” 

Albert Sugiarto, sebagai perwakilan ERHA Skinsitive, brand dari ERHA Skincare, mengatakan sebagai brand yang berkomitmen untuk mengedukasi mengenai pemahaman kulit sensitif, percaya selain dukungan support system, diperlukan juga pemilihan produk yang tepat.

“ERHA Skinsitive hadir sebagai solusi untuk perawatan kulit sensitif yang menawarkan rangkaian produk dengan bahan lembut dan hipoalergenik untuk membuat kulit sensitif #NyamanSeketika.” ujar Albert Sugiarto, sebagai perwakilan ERHA Skinsitive ketika diskusi nyaman berlangsung.

ERHA Skinsitive telah hadir dengan dua rangkaian utama, Ultracalm dan UltracalmPRO. Rangkaian Ultracalm adalah rangkaian produk perawatan kulit dasar harian guna mencegah kulit sensitif. Serta, rangkaian UltracalmPRO untuk mengatasi kulit yang sangat sensitif, sangat kering dan gatal dengan cepat. (Anj)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *