Festival Tenun Songket Nusantara hadirkan 6.000 UMKM Tenun

Economy, Fashion, Lifestyle

Anjanesia.com – Tenun dan songket memiliki banyak dimensi dalam kehidupan manusia. Baik itu dimensi  spiritual, dimensi adat dan budaya, dimensi sejarah, dimensi ekonomi, hingga dimensi kesehatan.

Tenun dan songket adalah satu-satunya karya anak bangsa yang dapat ditemui di hampir semua daerah di Nusantara bahkan berada di 38 provinsi di Indonesia. Banyak sebutan untuk kain tenun seperti tenun ikat, songket, ulos, tapis, tenun gringsing, double ikat, endek, maupun kain ATBM.

Tenun dan songket memiliki sejarah panjang hingga 1000 tahun. Tenun dan songket, di masa Kerajaan Nusantara, pernah menjadi alat tukar perdagangan sebelum Indonesia memiliki mata uang Rupiah. Tenun dan songket menjadi pengganti koin emas yang dimiliki para raja, ratu, dan kaum bangsawan.

Kementerian Dalam Negeri bersama Komunitas Indonesia Internasional Fashion Art & UKM (KADIIFA), Pemerintah DKI Jakarta, serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia akan menggelar Festival Tenun Songket Nusantara dan UMKM Expo 2023.

Rencananya, festival tersebut bertempat di Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta pada 2-7 September 2023. Pelopor Hari Tenun Indonesia, Anna Mariana mengungkapkan ini kali pertama Festival Tenun Songket Nusantara dan UMKM Expo digelar secara offline dan diikuti oleh 6.000 UMKM tenun dan songket.

Menurutnya, festival ini diadakan secara langsung atas permintaan para pelaku UMKM binaan KADIIFA. “Didukung Kementerian Dalam Negeri, serta 20 kementerian terkait, dan pemerintah daerah,” kata Anna Mariana saat ditemui di Gedung BPSDM Kementerian Dalam Negeri RI Kalibata, Jakarta Selatan pada Rabu, 9 Agustus 2023.

Anna mengatakan bahwa  festival ini digelar dengan tujuan melindungi warisan kebudayaan tradisional dan melestarikannya.

Festival ini juga diharapkan dapat menggerakkan sektor industri ekonomi Indonesia.
“Bukan hanya dalam bentuk seremoni biasa, melainkan ada pengakuan legal terhadap eksistensi tenun dan songket Indonesia,” tutur Anna.

Anna menilai legalitas warisan budaya menjadi salah satu kelemahan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, tak jarang warisan budaya Nusantara dimanfaatkan hingga dicuri negara lain.

Menurutnya, pengakuan warisan budaya yang hanya dilakukan dalam bentuk seremoni, rentan jatuh ke tangan negara lain. Saat ini Kemendikbudristek sedang berada dalam antrean pendaftaran warisan budaya ke UNESCO.

“Visi dan misi kegiatan ini untuk mendorong program pemerintah agar songket dan tenun tidak punah melalui sejumlah strategi,” ungkapnya.
Festival Tenun Songket Nusantara & UMKM Expo 2023 ini akan diikuti dengan berbagai rangkaian acara.

Adapun di antaranya Pemilihan Putra Putri Tenun & Songket Indonesia 2023, Pameran Tenun Songket Keraton Nusantara, UMKM Expo, serta Konser Budaya & Festival Tari Nusantara.

Dalam festival tersebut, Presiden Joko Widodo juga akan dinobatkan sebagai Bapak Pelindung Tenun & Songket Nusantara. Selain itu, agenda utama gelaran ini yaitu Deklarasi & Penetapan Hari Tenun dan Songket Nasional 7 September oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo.

Upaya ini diharapkan dapat membuat tenun dan songket bisa lebih dikenal layaknya batik. Adapun dipilihnya tanggal 7 September sebagai Hari Tenun dan Songket Nasional mengacu pada peristiwa ketika Dr. Soetomo menjadikan ‘menenun’ sebagai mata pelajaran utama di sekolah formal bahkan dijadikan syarat kelulusan siswa. (Anj)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *