Belasan Peternak Muda diterbangkan ke Belanda untuk Gali Ilmu Manajemen Peternakan
Economy, LifestyleAnjanesia.com – PT Frisian Flag Indonesia (FFI) mengajak 12 peternak muda yang memenangi program Young Progressive Farmer Academy (YPFA) untuk mengikuti pelatihan di Belanda di akhir September lalu. Para pemenang ini diseleksi dari 36 finalis yang terpilih business plan-nya dari 101 proposal yang dikirimkan peserta. Ada 30 peternak pria dan 6 peternak wanita yang masuk ke babak final, berasal dari 14 kabupaten di 3 provinsi di Indonesia, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Dairy Development and Project FDOV Manager PT Frisian Flag Indonesia Akhmad Salwadi mengatakan tujuannya adalah mendapatkan ilmu dan mempelajari praktik peternakan berkelanjutan terbaik di dunia yang telah dijalankan oleh para peternak di Belanda. “Pengalaman ini diharapkan dapat menjadi penyemangat pemenang untuk meningkatkan pengelolaan peternakan sapi milikinya menjadi lebih baik dan mengembangkannya sehingga tidak hanya jumlah populasi yang bertambah, tapi hasil susu perah semakin berkualitas, sehingga pendapatan juga bertambah besar,” ujarnya.
Tri Melasari, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementerian Peternakan RI, mengatakan, “peternakan di Belanda sudah sangat maju dan secara optimal memanfaatkan teknologi. Peternak-peternak muda pemenang YPFA dapat mengambil hal-hal positif yang dipelajari di Belanda, menerapkan teknologi yang dapat diterapkan di peternakannya sendiri dan berbagi dengan para peternak lainnya. Peternak sapi perah adalah profesi penting yang dapat membantu meningkatkan produksi susu dalam negeri untuk kemudian menghasilkan produk-produk yang bergizi bagi masyarakat.”
Para pemenang Young Progressive Farmer Academy (YPFA) juga antusias tentang pengalamannya mempelajari praktik peternakan terbaik ini. Kristianti (23 tahun), anggota KPSBU Lembang, Jawa Barat sudah beternak sapi perah lebih dari 5 tahun. Dia menceritakan sehari-hari berbagi peran dengan suaminya dalam mengurus 13 ekor sapi ternaknya. Menurutnya, banyak hal yang dipelajari di peternakan Jos di Belanda ini. Dirinya bersama suami mengurus 9 ekor sapi laktasi dan 4 ekor anakan sementara Jos ternyata mampu bekerja dengan istri dan anaknya untuk mengelola >200 ekor sapi perah dan lahan peternakan.
“Saya belajar bagaimana disiplin dan kecermatan dalam mengelola pekerjaan sehari-hari di kandang dapat membantu kita bisa bekerja dengan lebih efisien. Saya sudah tidak sabar berbagi dengan suami dan peternak lainnya di tanah air,” tuturnya.
Lain cerita dari Mirza Azmi (29 tahun), peternak yang bergabung di koperasi Rukun Santoso di Jawa Timur ini sudah beternak sapi perah kurang dari lima tahun dan memiliki total 18 ekor sapi perah, terdiri dari 12 ekor sapi laktasi dan 6 ekor anakan. Peternakannya berjalan di lahan sewaan seluas 10.000 meter persegi dengan luas lahan kandang 1.600 meter persegi. “Kami mendapat ilmu pengetahuan baru mulai dari kebiasaan baik kecil hingga inovasi sederhana untuk dapat diterapkan sehingga semakin semakin percaya diri menggunakan teknologi untuk mendukung operasional peternakan,” ujarnya. Lulusan ITB ini sudah melengkapi fasilitas peternakannya dengan chopper untuk penyediaan pakan dan pakan hijauan sudah menggunakan silase. Kotoran ternak kemudian ia olah menjadi kompos agar lebih ramah lingkungan.
Sebagai perusahaan induk FFI, FrieslandCampina adalah salah satu perusahaan susu yang juga merupakan koperasi yang dimiliki oleh belasan ribu peternak di Belanda, Belgia, dan Jerman dengan keahlian peternakan dan pengolahan susu sapi lebih dari 150 tahun. Misi FrieslandCampina tidak hanya berfokus pada penyediaan nutrisi terbaik bagi konsumen melalui produk-produk berbasis susu bergizi seperti susu, keju, dan nutrisi anak, tetapi juga untuk membangun kehidupan yang lebih baik bagi peternak sapi perah lokal melalui kemitraan dan program edukasi yang berkelanjutan.
“FFI aktif berkontribusi kepada kemajuan bangsa dalam menyediakan produk-produk bergizi bagi jutaan keluarga Indonesia, mendukung mitra peternak dalam peningkatan kesejahteraan melalui berbagai macam program salah satunya program YPFA ini, serta beroperasi secara berkelanjutan untuk bentuk Indonesia yang lebih Sehat , Sejahtera, dan Selaras,” tutur Fetti Fadliah, Corporate Communications Manager Frisian Flag Indonesia. (Anj)