Bank DBS Sokong Pertumbuhan Kendaraan Listrik

Economy

Anjanesia.com –  PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS Indonesia) menandatangani pembiayaan sebesar USD16 juta atau setara dengan Rp244 miliar untuk PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS).

Penandatanganan ini dilakukan oleh Executive Director Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Ello Hanson, Vice President Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Thalianita, President Director PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk Jusak Kertowidjojo, dan Director PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk Evensius Go.

Pendanaan ini ditujukan untuk mendukung pembelian unit dan suku cadang kendaraan listrik (Battery Electric Vehicle/BEV) dalam rangka mendukung agenda keberlanjutan yang dirancang pemerintah.

Sejalan dengan visinya untuk menjadi “Best Bank for a Better World”, Bank DBS Indonesia senantiasa berkomitmen untuk mengintegrasikan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) pada tiap lini bisnisnya yang dirumuskan melalui tiga pilar keberlanjutan yakni Responsible Banking, Responsible Business Practice, dan Impact Beyond Banking.

Kerja sama antara Bank DBS Indonesia dengan Indomobil ini merupakan perwujudan dari pilar keberlanjutan yang pertama, Responsible Banking, yang menitikberatkan pada produk perbankan bertanggung jawab serta berdampak positif bagi lingkungan.

Executive Director Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Ello Hanson mengatakan sebagai advokat transisi energi, upaya menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan mencakup banyak aspek, salah satunya adalah dengan bertransisi dari kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.

“Oleh karena itu, kami memberikan fasilitas pendanaan sebesar USD16 juta kepada Indomobil yang diharapkan dapat mendukung percepatan pengadaan kendaraan listrik yang lebih rendah karbon untuk mendukung realisasi ekonomi hijau. Kedepannya, kami, Bank DBS, berkomitmen untuk membantu semakin banyak perusahaan dalam beralih ke praktik yang lebih hijau guna mencapai target emisi nol bersih pada 2050 atau lebih cepat, seperti yang sudah kami canangkan sebelumnya,” jelas dia, dalam keterangan tertulis, Selasa, 19 September 2023.

Indomobil adalah sebuah grup bisnis otomotif terintegrasi yang didirikan pada 1976. Saat ini, Indomobil memiliki sejumlah lini bisnis yang terdiversifikasi dari kendaraan bermotor roda dua, kendaraan bermotor roda empat, bus, truk, alat berat, logistik, sewa kendaraan, bahan bakar dan pelumas, serta multifinance.

Untuk mendukung misi keberlanjutannya, Indomobil pun sudah mulai menawarkan portofolio mobil listrik (Electric Vehicle/EV) yang ekstensif dari merek-merek ternama seperti KIA, Nissan, Citroen dan Maxus. Lebih dari itu, Indomobil juga menawarkan motor listrik (Electric Scooter) dengan merk Yadea.

Selain itu, pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023, Indomobil dan Inchcape membawa produk perusahaan otomotif asal Tiongkok, Great Wall Motor, untuk mendistribusikan tiga merek mobil listrik sekaligus yaitu Haval, Tank, dan Ora.

“Sejalan dengan visi kami untuk menjadi perusahaan otomotif paling andal dan terpercaya di dalam negeri, kami memahami bisnis yang berkelanjutan dan memperhatikan aspek kelestarian lingkungan merupakan sebuah tujuan yang wajib dimiliki seluruh perusahaan dari setiap industri, yang dalam merealisasikannya memerlukan upaya dari banyak pihak. Untuk itu, kami sangat mengapresiasi fasilitas pendanaan yang diberikan Bank DBS Indonesia dan kami berharap kemitraan ini menjadi pendorong bagi bisnis Indomobil yang lebih berkelanjutan kedepannya,” kata President Director PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk Jusak Kertowidjojo.

DBS salurkan Rp4 triliun

Di Indonesia, per Juli 2023, Bank DBS Indonesia telah memberikan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp4 triliun atau naik 253 persen sejak tahun sebelumnya. Dalam lingkup regional, komitmen DBS Group akan pembiayaan berkelanjutan yang terdiri dari pinjaman hijau, pinjaman energi terbarukan, pinjaman keberlanjutan, dan pinjaman transisi, telah mencapai 61 miliar dolar Singapura hingga akhir 2022, melebihi target 50 miliar dolar Singapura pada dua tahun sebelumnya.

Selain itu, guna mencapai target emisi nol bersih pada 2050, DBS Group mengambil langkah yang lebih proaktif salah satunya dengan meluncurkan panduan dekarbonisasi bertajuk “Our Path to Net Zero-Supporting Asia’s Transition to a Low-carbon Economy”.

Dalam panduan tersebut, terdapat sembilan sektor yang menjadi fokus utama, mulai dari sektor aviasi, otomotif, properti, kimia, pangan dan pertanian, minyak dan gas, energi, baja, dan pelayaran. Melalui kesembilan sektor tersebut, DBS Group berkomitmen untuk menjadi advisor nasabah korporat dalam melalui proses transisi ke energi terbarukan. (Anj)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *