FJB 2023 Gaungkan Kecap Manis Sebagai Culinary Gem Indonesia

Community, Lifestyle

Anjanesia.com – Ada berbagai merek kecap manis di Indonesia, salah satu yang populer adalah Bango. kecap Bango eksis sejak 95 tahun lalu dengan mempertahankan rasa autentik dan menggunakan empat bahan alami, yaitu kedelai malika, air, gula, dan garam. Jika mendengar soal kecap Bango, mungkin kamu akan teringat dengan Festival Jajanan Bango. Ini merupakan festival kuliner yang bertujuan untuk melestarikan kuliner Indonesia.

Festival Jajanan Bango 2023 digelar pada Oktober 2023. Lokasinya di dua kota, yakni Makassar dan Jakarta. Di Makassar, festival kuliner tahunan ini diadakan pada 7 dan 8 Oktober 2023 di Parking Lot Phinisi Point, sementara di Jakarta bertempat di Parkir Timur Senayan pada 27 hingga 29 Oktober 2023.

FJB 2023
(Dari Kiri-Kanan) Andreas Maryoto – Food Historian Ari Astuti – Head of Marketing Nutrition Indonesia, PT Unilever Indonesia, Tbk. Nia Hanafie – Pengelola generasi kedua “Sop Konro Karebosi” Bowo – Pegiat pelestarian kuliner Indonesia yang merupakan Co-Founder “Dari Halte ke Halte” atau DHKH (komunitas pemberi rekomendasi ragam kuliner Indonesia). (Dik. Ist)

Menurut Ari Astuti atau Tutut, Head of Marketing Nutrition Indonesia, PT Unilever Indonesia, Tbk, salah satu pertimbangan dipilih Makassar sebagai salah satu lokasi FJB 2023 karena menyandang predikat ‘Kota Makan Enak’. Predikat ini diberikan karena di setiap sudut kota terdapat banyak kuliner ikonik dari coto, konro, pallu basa, pisang ijo, jalangkote, hingga sop saudara.

“Bukan cuma itu, masyarakat di sana sangat bangga dengan kuliner mereka. Tidak cuma penikmat, mereka juga penggiat. UMKM-nya banyak,” kata Tutut saat temu media di Kembang Goela, Plaza Sentral, Sudirman, Jakarta beberapa waktu lalu.

FJB di Makassar akan menghadirkan 45 legenda kuliner, di mana 35 diantaranya berasal dari kota Makassar dan sekitarnya. Selain itu, ada juga penjaja kuliner dari berbagai wilayah Nusantara.

Di Jakarta, Festival Jajanan Bango 2023 sengaja dihelat bersamaan dengan Hari Sumpah Pemuda untuk membangkitkan semangat pelestarian kuliner Nusantara di generasi muda. Jadi, FJB di Jakarta akan menghadirkan lebih dari 100 legenda kuliner dari berbagai penjuru negeri.

Diselenggarakan setiap tahun sejak 2005, Festival Jajanan Bango (FJB) konsisten melestarikan pangan Indonesia, juga kuliner Indonesia. Dengan mengusung tema Bangkitkan Sejuta Rasa NusantaraFJB tahun ini ingin semakin melestarikan dan menggaungkan kecap manis sebagai culinary gem dalam ragam masakan Nusantara.

Satukan Kelezatan Hidangan Nusantara

Menurut Bowo, Co-Founder Dari Halte ke Halte, komunitas pemberi rekomendasi kuliner Indonesia, istilah culinary gem ini muncul karena minat millennials dan gen Z untuk bertualang kuliner kini semakin tinggi, termasuk berburu berbagai kuliner autentik dari mancanegara.

Culinary gem atau pusaka kuliner adalah cerminan sejarah, identitas, tradisi, dan kearifan lokal yang unik dan tak lekang waktu. Tidak hanya menjembatani masyarakat dengan akar budaya mereka, culinary gem juga menjadi alat untuk memperkenalkan jati diri sebuah negara pada dunia. Contoh negara yang sukses melakukannya antara lain Jepang dengan Shoyu, Thailand dengan saus Sriracha, atau Korea dengan saus Gochujang.

“Itu menjadi euforia sendiri di generasi muda. Padahal Indonesia juga punya culinary gem asli dari Indonesia dan hanya kita yang punya, yaitu kecap manis. Itu yang mempersatukan kelezatan hidangan indonesia dari generasi ke generasi,” kata Tutut.

Andreas MaryotoFood Historian, menyatakan bahwa kita sudah sepatutnya bangga dengan Indonesia dan kecap manisnya, sebagai culinary gem asli Nusantara yang menyatukan kelezatan hidangan Indonesia dari generasi ke generasi.

“Kecap manis sudah ada sejak abad ke-16, yang merupakan hasil akulturasi antara saus koechiap yang dibawa pedagang Tiongkok dengan gula jawa. Hingga kini, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang memiliki kecap bercita rasa manis, dilengkapi rasa nikmat dari proses fermentasi kedelai,” kata Andreas.

Karena keunikan ini, aneka hidangan nusantara yang menggunakan kecap manis telah mengharumkan nama bangsa di kancah dunia.

Dan FJB menjadi wadah untuk ratusan UMKM makanan yang menggunakan kecap manis sebagai salah satu bahannya.

Pengalaman Multisensori

Menurut Tutut, FJB tahun ini akan menjadi festival kuliner yang pertama mengajak para pengunjung merasakan pengalaman multisensori. Artinya, pengunjung diajak memanfaatkan kepekaan dari kelima inderanya.

“Ketika kita mengonsumsi kuliner dengan indera kelima kita secara bersamaan bisa mempertajam cita rasa, sehingga kita bisa lebih mengapresiasi kuliner Nusantara sebagai mahakarya yang patut dilestarikan dan dirayakan,” imbuh Tutut.

Bango memberikan pengalaman multisensori dalam bentuk sebuah galeri yang menonjolkan berbagai pesona kuliner Nusantara menggunakan teknologi imersif yang memanjakan kelima indera. Diharapkan dengan pengalaman ini, para pecinta kuliner akan semakin tidak sabar untuk menikmati aneka hidangan yang tersedia, dan akan lebih mengapresiasinya. (Anj)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *