Anjanesia.com – Pada pertengahan tahun 2020, di tengah pandemic Covid-19 yang tengah melanda dunia, Esensia by Nina Nugroho hadir memenuhi kebutuhan para perempuan yang ingin tetap tampil nyaman dan menawan, kendati hanya bisa beraktifitas dari rumah.
Seiring perjalanan waktu, sejalan dengan melandainya pandemic Covid-19, Esensia by Nina Nugroho hadir kembali dengan sesuatu yang baru.
“Esensia hadir mendampingi perempuan multi peran agar merasa nyaman dengan dirinya, apabila sudah merasa nyaman, harapannya para perempuan ini akan mampu untuk “speak up”, menyampaikan ide dan kreatifitasnya disertai dengan ketegasan langkah untuk berkarya dalam mencapai mimpi-mimpinya,’’ tutur Nina Septiana, founder dan desainer Esensia by Nina Nugroho, dalam temu media di Jakarta, Kamis (27/10/2022).
Kali ini, Esensia hadir kembali dengan mengenalkan konsep baru yang diharapkan menjadi daya ungkit keberdayaan perempuan dari sisi keuangan. Untuk itu Esensia makin melebarkan sayap, termasuk urusan bisnis.
Demi meluaskan cakupan, Esensia by Nina Nugroho memperkenalkan model bisnis baru guna meluaskan pasar sekaligus memberikan solusi bisnis kepada para perempuan Indonesia untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitasnya sehingga menjadi perempuan yang lebih mandiri secara finansial.
Nina menambahkan, terobosan ini juga sebagai upaya untuk mendapatkan posisi pasar yang tepat. “Hal ini kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar, mendapatkan tanggapan yang baik dari pelanggan lama dan baru, meningkatkan value brand, serta membuktikan diri bahwa perempuan juga bisa menjadi daya ungkit ekonomi keluarga’,” tuturnya.
Sejalan dengan hal itu, Indrawan Nugroho, Komisaris PT Nina Nugroho Internasional, yang membawahi merek Nina Nugroho, Esensia by Nina Nugroho dan Herstori by Esensia, menyampaikan masih banyak masyarakat yang lebih nyaman berbelanja secara offline (luring) setelah menyentuh barang yang akan dibeli. “Untuk itulah kami ingin mencoba model bisnis reseller ini,” terangnya.
Indrawan menambahkan, dengan bergabung menjadi reseller akan menjadi bagian dalam melejitkan keberdayaan perempuan Indonesia. “Selain berdaya secara finansial, juga berdaya secara sosial,’’ tutur Indrawan, yang juga suami Nina Septiana.
Dalam kesempatan yang sama, Agung Hidayatulloh, Managing Partner Esensia, menyampaikan permintaan akan sebuah produk fashion muslim yang mempunyai nilai, simple, unik, berkualitas dengan harga yang kompetitif ada di seluruh pelosok Indonesia. “Permintaan ini perlu dipenuhi dengan baik. Kolaborasi antara saya dengan Nina Septiana melalui brand Esensia ini merupakan tanggapan positif terhadap permintaan tersebut,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya kemudian menyiapkan sebuah strategi yang tepat agar bisa memenuhi kebutuhan pasar. ‘’Mbak Nina menyiapkan produknya, kami menyiapkan model bisnis yang tepat untuk ini, yaitu dengan sistem reseller,’’ tutur Agung.
Agung menyampaikan, siapa saja bisa bergabung sebagai reseller Esensia dengan memenuhi sejumlah ketentuan, agar bisnis dapat berkembang secara maksimal. ‘’Kami mencari mitra yang serius berkeinginan meningkatkan bisnis mereka. Mereka juga akan mendapatkan privilege untuk mengembangkan bisnisnya,’’ jelas Agung.
Untuk target awal, Agung mengatakan pihaknya akan mencari mitra di 514 kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi. “Tidak masalah jika mitra/reseller itu telah menjual produk dengan merek lain. Kami anggap itu bukan pesaing, namun sebagai upaya bersama untuk meluaskan cakupan pasar,” tandasnya.
Nina menegaskan bahwa dengan model bisnis yang baru ini, yaitu sistem reseller diharapkan juga akan meningkatkan keberdayaan perempuan Indonesia. Esensia by Nina Nugroho yang mengusung tagline Aesthetic in Modesty ini menjadi bagian penting dalam Gerakan #akuberdaya yang telah diinisiasi Nina sejak 2011.
‘Kebanyakan reseller adalah perempuan, diharapkan ini juga akan menjadi jalan untuk melejitkan keberdayaan perempuan, melalui peningkatan kemampuan finansial dengan menjadi reseller Esensia by Nina Nugroho,’’ tandas Nina.(Anj)